Kamis 19 Oct 2023 13:58 WIB

Kemenhub Gelar National Marpolex 2023 di Perairan Pelabuhan Tanjung Priok

Tanjung Priok merupakan kawasan strategis pelayaran internasional dan domestik. 

Red: Agus Yulianto
Pelabuhan Tanjung Priok dipilih sebagai lokasi penyelengaraan National Marpolex 2023.
Foto: dok. Republika
Pelabuhan Tanjung Priok dipilih sebagai lokasi penyelengaraan National Marpolex 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara yang tergabung dalam keanggotaan International Maritime Organization (IMO), Indonesia mempunyai tugas untuk turut serta berperan aktif dalam perlindungan lingkungan maritim. Salah satu bukti nyata komitmen Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam perlindungan lingkungan maritim dan implementasi dari konvensi-konvensi IMO adalah dengan menggelar Latihan National Marpolex 2023 yang telah diselenggarakan sejak 16-21 Oktober 2023 di Jakarta.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Antoni Arif Priadi mengatakan, Provinsi DKI Jakarta khususnya Pelabuhan Tanjung Priok merupakan kawasan strategis yang memegang peran penting dalam pelayaran internasional selain juga pelayaran domestik. Menurut dia, Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia dengan perkiraan lebih dari 50 persen dari seluruh arus barang yang keluar dan masuk ke Indonesia melewati pelabuhan ini. 

 

photo
Pelabuhan Tanjung Priok dipilih sebagai lokasi penyelengaraan National Marpolex 2023 - (dok. Republika)

 

Hal ini menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi penyokong utama perekonomian Indonesia. “Untuk itu, Pelabuhan Tanjung Priok dipilih sebagai lokasi penyelengaraan National Marpolex 2023 dengan maksud untuk menguji kesiapan personel dan peralatan penanggulangan pencemaran di perairan, khususnya sebagai lokasi perbantuan apabila terjadi musibah pelayaran di kawasan paling padat aktivitas pelayaran,” ujar Antoni dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/10/2023).

 Antoni menggarisbawahi, kejadian tumpahan minyak di laut telah beberapa kali terjadi di perairan Indonesia, baik dalam skala lokal hingga lintas batas negara. Sebagai contoh, tumpahan minyak dalam skala lokal adalah tumpahan minyak di perairan Karawang yang dekat dengan wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2019 akibat kebocoran pipa gas pada sumur minyak YYA-1 milik PHE ONWJ.

Sementara, dalam skala internasional Antoni mengungkapkan, tercatat pada 2009, terdapat tumpahan minyak dari Montara Wellhead Platform di perairan Laut Timor Australia yang tumpahan minyaknya memasuki perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia dan menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian sosial ekonomi masyarakat.

Untuk itu, kata dia, tujuan utama National Marpolex 2023 di antaranya adalah untuk menguji coba dan mengevaluasi prosedur penanggulangan tumpahan minyak dalam skala lokal, daerah dan nasional. "Serta melatih dan meningkatkan kerja sama dan kapabilitas dalam operasi pengamatan, pengamanan, pencarian dan pertolongan, pemadaman kebakaran, penanggulangan tumpahan minyak, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat tumpahan minyak di laut,” ujarnya.

Antoni juga mengapresiasi sinergi dan kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan kementerian/lembaga terkait yang telah bersama-sama mengimplementasikan amanat dari Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut. Hal ini juga tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku ketua tim daerah sehingga Latihan National Marpolex 2023 ini dapat terlaksana.

 “Saya berharap latihan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Koordinasi dan latihan National Marpolex 2023 kita tunjukkan sebagai bentuk kesiapsiagaan semua stakeholder di Pelabuhan Tanjung Priok, di Provinsi DKI Jakarta, dalam menanggulangi tumpahan minyak di laut,” kata Antoni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement