REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bacapres Anies Rasyid Baswedan mengenang perjalanan berliku yang dilaluinya bersama Partai Nasdem sejak deklarasi pada 3 Oktober 2022 hingga pendaftaran capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023). Menurut dia, sejak ia menerima pinangan, gelombang ujian tidak pernah berhenti menimpa Nasdem dan partai di Koalisi Perubahan.
"Sesudah itu gelombang tidak pernah berhenti, menerpa terus-menerus," ujar Anies di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Meski begitu, Anies bersama Paloh mengaku telah memprediksi sejak awal perjuangan menuju perubahan itu tidak mudah. Akan tetapi, keduanya meyakini jika diniatkan, perjalanan akan dapat terlewati.
"Kita harus sampaikan Bang Surya Paloh dengan segala tantangan yang hempaskan kepada beliau ini, beliau jadi contoh sekali layar terkembang, surut kita berpantang. Hari ini layar itu dikembangkan kapal yang sudah dibangun layarnya berkembang," ujar gubernur DKI periode 2017-2022 tersebut.
Karena itu, seusai pendaftaran di KPU, Anies mengatakan, Koalisi Perubahan akan memasuki babak baru. Menurut dia, tantangan tersebut tidak sebanding dengan harapan perubahan yang digantungkan masyarakat kepada Koalisi Perubahan.
"Insya Allah ini jadi pelajaran dan hikmah dan Indonesia ke depan, Indonesia politiknya dipercaya, insya Allah kapal ini dengan layar terkembang akan berangkat menuju Indonesia yang lebih adil, menuju Indonesia yang lebih makmur, dan menuju Indonesia yang lebih menyejahterakan," ujar Anies.
"Liku-liku perjalanan luar biasa sejarawan akan mencatat. Insya Allah perjalanan panjang yang telah kita lewati hari ini masuk babak baru yg inshallah akan membawa kebaikan," kata Anies mengakhiri.
Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai Nasdem yang punya 10,26 persen kursi di DPR, PKB dengan 10,09 persen kursi, dan PKS dengan 8,7 persen kursi. Gabungan tiga partai politik tersebut punya 29,05 persen kursi DPR sehingga telah melampaui syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen kursi DPR.
Surya minta KPU profesional...