Kamis 19 Oct 2023 15:01 WIB

Dukung UMKM, Idris Sandiya Kunjungi Rumah Usaha Dompet Kulit

Kualitas dompet kulit UMKM sebenarnya bagus.

 Politisi Nasdem Idris Sandiya melakukan kunjungan ke sentra produksi dompet kulit di Cimanggis, Depok (Rabu/18/10).
Foto: istimewa/doc humas
Politisi Nasdem Idris Sandiya melakukan kunjungan ke sentra produksi dompet kulit di Cimanggis, Depok (Rabu/18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Politisi Nasdem Idris Sandiya melakukan kunjungan ke sentra produksi dompet kulit di Cimanggis, Depok (Rabu/18/10). Kunjungan ini adalah bagian dari rangkaian “blusukan” sapa warga yang diinisiasi oleh relawan pemenangan Idris Sandiya Kota Depok.

Dalam siaran persnya, disebutkan kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian Idris kepada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Idris Sandiya menilai produk dompet kulit yang diproduksi  usaha rumahan tersebut kualitasnya bagus dan tidak kalah dengan dompet-dompet yang bermerek.

“Secara kualitas produknya sangat bagus, tidak kalah sama dompet-dompet mahal yang bermerek dari luar itu,” kata Idris, dalam siaran pers, Kamis (19/10/2023).

Meski secara kualitas sudah bagus, menurut Idris, namun masih perlu dukungan dan keberpihakan kebijakan dari pemerintah. “Produknya sudah bagus, ke depan harus ada dukungan dan keberpihakan dari pemangku kepentingan agar UMKM bisa berkembang dan berdaya saing tinggi,” paparnya.

Politikus yang maju sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok ini juga menekankan pentingnya memberikan berbagai kemudahan untuk sektor UMKM. “Usaha-usaha kecil begini harus benar-benar disupport dengan berbagai kemudahan, misalnya kemudahan dalam mendapatkan bahan baku yang berkualitas dan kemudahan untuk mendapatkan akses permodalan,” kata dia.

Ditambahkannya, produk-produk UMKM semacam ini bisa dikerjasamakan dengan Badan Usaha milik pemerintah. Sehingga UMKM bisa naik kelas dan mendapatkan pasar yang luas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement