Kamis 19 Oct 2023 15:28 WIB

Ketua Komisi V DPRD Jabar Berharap Sekolah Tinggi Seni Musik Bandung Hasilkan Profesional

Sekolah Tinggi Seni Musik Bandung kini berkolaborasi dengan Yayasan Taruna Bhakti

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Abdul Haris berharap Sekolah Tinggi Seni Musik Bandung yang saat ini berkolaborasi dengan Yayasan Taruna Bhakti, ke depannya dapat menghasilkan wisudawan yang profesional dalam bidang musik.
Foto: www.freepik.com
Abdul Haris berharap Sekolah Tinggi Seni Musik Bandung yang saat ini berkolaborasi dengan Yayasan Taruna Bhakti, ke depannya dapat menghasilkan wisudawan yang profesional dalam bidang musik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Haris Bobihoe menilai, musik telah menjadi bagian integral dari peradaban manusia sejak zaman purba. Selain itu, musik tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi memiliki peran penting dalam mengungkapkan emosi, menceritakan kisah, dan memperkuat identitas budaya suatu peradaban.

Abdul Haris berharap Sekolah Tinggi Seni Musik Bandung yang saat ini berkolaborasi dengan Yayasan Taruna Bhakti, ke depannya dapat menghasilkan wisudawan yang profesional dalam bidang musik.

"Juga, sebagai generasi muda, harus kuat dan sigap guna menerima tongkat estafet kepemimpinam bangsa ke depan," katanya. 

Abdul Haris menilai, setiap peradaban memiliki jenis musik yang unik dan mencerminkan nilai-nilai serta kepercayaan mereka. Misalnya, peradaban Mesir kuno memiliki musik yang terkait erat dengan ritual keagamaan mereka. 

Mereka, kata dia, menggunakan berbagai jenis alat musik seperti harpa, seruling, dan drum. Lalu, peradaban Yunani kuno memiliki tradisi musik yang kaya. Mereka mengembangkan konsep tetrakord dan musik dinyanyikan dalam bentuk drama terkenal, seperti karya-karya Euripides dan Sophocles. 

"Musik Yunani kuno juga dikenal karena penggunaan instrumen musik seperti lyra, aulos, dan kithara," katanya.

Dalam peradaban Islam, kata dia, ada pula tradisi musik yang kaya. Musik Arab dan Persia. Di antaranya memainkan peranan penting dalam mengembangkan seni suara dan instrumen mereka. 

"Musik Islami sering terkait dengan nyanyian puisi keagamaan seperti nasheed dan qasidah," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement