REPUBLIKA.CO.ID, BOLOGNA -- Persaingan di internal Ducati diprediksi semakin memanas pada musim depan. Itu karena Marc Marquez akan membela tim Gresini Racing.
Marquez dipastikan selesai bertugas di Repsol Honda di pengujung musim ini. Bukan rahasia lagi, jika pabrikan asal Jepang itu mengalami penurunan performa. Honda dan juga Yamaha kalah bersaing dengan tim-tim Eropa.
The Baby Alien menuju ke Gresini. Itu memberinya mesin yang bisa memaksimalkan bakatnya. Kendati Gresini hanya tim satelit Ducati.
Marquez dinilai mampu bersaing dengan pembalap pabrikan. Sebuah fenomena baru. Situasi yang memicu persaingan baru dalam tim asal Italia itu.
Komentator MotoGP dan juga mantan pembalap profesional, Michael Laverti, menilai Ducati sudah berlaku adil. Mesin yang dipakai pembalap pabrikan dengan rider tim satelit, relatif serupa. Sama-sama Desmosedici.
"Urutan kekuasaannya, ada pabrikan Ducati, Pramac Ducati, VR46, lalu Gresini. Gresini ini tim lapis keempat, tapi lihat apa yang dilakukan Enea Bastiannini di sana," kata Laverty kepada TNT Sports, dikutip dari crash.net, Kamis (19/10/2023).
Bastianini merupakan pembalap dari Ducati Corse. Rekan langsung dari Fransesco 'Pecco' Bagnaia. Namun, hasil di lintasan, sangat timpang.
Bastianini tertahan di urutan ke-20 klasemen sementara. Ia baru mengoleksi 36 poin. Pecco nyaman di puncak dengan 346 poin.
"Marc punya peluang untuk mempermalukan pembalap pabrikan Ducati. Jorge Martin tidak ingin dia ada di sana. Pecco telah membuat beberapa komentar," ujar Laverty.
Pecco merespons kabar bergabungnya Marquez dengan tim Ducati. Menurutnya, itu sesuatu yang menyenangkan. Ia menantikan aksi the Baby Alien musim depan.
"Ini akan menjadi kompetisi yang bagus untuknya. Kami ada delapan pembalap, sangat kompetitif, dan itu akan menarik. Saya tidak tahu apakah dia akan bertarung memperebutkan gelar juara, tapi dia pasti akan berada di lima besar," ujar Pecco.
Sebuah pesan bernada respek tapi juga penuh percaya diri. Sang juara bertahan menghormati nama besar Marquez. Namun pada saat yang sama, Bagnaia memegang kendali.