Kamis 19 Oct 2023 19:34 WIB

Antusiasme Tinggi, Penjualan ORI024 di BRI Capai Rp 450 Miliar

Itu karena kupon yang ditawarkan tinggi, namun risiko investasinya rendah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi pemesanan obligasi negara melalui BRI.
Foto: Bank BRI
Ilustrasi pemesanan obligasi negara melalui BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan, masyarakat masih sangat antusias memesan Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi ritel seri ORI024. Itu karena kupon yang ditawarkan tinggi, namun risiko investasinya rendah.

Sekretaris Perusahaan BRI Agustya Hendy Bernadi menyebutkan, tingkat kupon ORI024 yang masing-masing sebesar 6,10 persen bertenor tiga tahun dan 6,35 persen bertenor enam tahun masih menjadi daya tarik bagi calon investor. "Secara tingkat risiko juga relatif rendah, karena ORI024 dijamin oleh pemerintah, dan tingkat kupon ini pun lebih tinggi jika dibandingkan dengan seri ORI sebelumnya yaitu ORI023," jelas dia kepada Republika, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga

Terkait penjualan ORI024 di BRI, kata dia, hingga 17 Oktober 2023 perseroan telah berhasil menjual obligasi itu senilai Rp 450 miliar. Total investornya sendiri mencapai 1.300 investor. 

Adapun rincian penjualannya yakni, penjualan ORI024-T3 sekitar Rp 339 miliar, lalu Penjualan ORI024-T6 hingga Rp 111 miliar. "Pencapaian tersebut masih sejalan dengan target yang di tetapkan oleh perseroan," ujar Hendy.

Ia menyebutkan, ada beberapa keuntungan berinvestasi di ORI024. Pertama, investasi aman dan dijamin negara 100 persen. Kedua, imbal hasil lebih tinggi dibandingkan bunga deposito.

Keuntungan ketiga, mendapatkan pendapatan pasif atau passive income setiap bulan. Keempat, ada pilihan masa tenor.

Kelima, terdapat potensi Keuntungan dari capital gain. Keenam, investasi mudah dan praktis bisa melalui BRImo di BRI. "Ketujuh, bentuk dukungan pembangunan negara," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement