Kamis 19 Oct 2023 20:24 WIB

Dorong Penyaluran Kredit, Bank Indonesia Siapkan Stimulus Jamu Manis

Jamu manis tersebut diberikan melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti (kanan) dalam konferensi pers bulanan RDG BI Oktober 2023, Kamis (19/20/2023).
Foto: Dok Tangkap Layar
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti (kanan) dalam konferensi pers bulanan RDG BI Oktober 2023, Kamis (19/20/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyiapkan stimulus yang disebut jamu manis untuk memperkuat stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jamu manis tersebut diberikan melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM).  

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari KLM sebelumnya, BI menambah likuiditas hingga Rp 50 triliun. "Nah, sekarang yang terealisasi ditambah likuiditasnya untuk mendorong kredit pembiayaan," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Oktober 2023, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga

Perry memastikan saat ini sudah 120 bank yang memanfaatkan insentif tersebut. Dia mengatakan tambahan yang diberikan yakni Rp 28,79 triliun dari sebelumnya.

"Jadi masih ada Rp 20 triliun dimanfaatkan perbankan. Tapi janji lho, para bankir untuk salurkan kredit jangan ditaruh di SBN," ungkap Perry.