REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyiapkan stimulus yang disebut jamu manis untuk memperkuat stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jamu manis tersebut diberikan melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari KLM sebelumnya, BI menambah likuiditas hingga Rp 50 triliun. "Nah, sekarang yang terealisasi ditambah likuiditasnya untuk mendorong kredit pembiayaan," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Oktober 2023, Kamis (19/10/2023).
Perry memastikan saat ini sudah 120 bank yang memanfaatkan insentif tersebut. Dia mengatakan tambahan yang diberikan yakni Rp 28,79 triliun dari sebelumnya.
"Jadi masih ada Rp 20 triliun dimanfaatkan perbankan. Tapi janji lho, para bankir untuk salurkan kredit jangan ditaruh di SBN," ungkap Perry.