REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) optimistis penyaluran kredit dapat tumbuh sesuai target. Perseroan menetapkan target pertumbuhan kredit tahun ini dikisaran tujuh persen hingga sembilan persen.
Per Agustus 2023, Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom mengatakan BNI telah mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan kredit terbesar terdapat pada segmen korporasi dan segmen Konsumer tumbuh dengan pertumbuhan kredit terbesar pada jenis kebutuhan kredit modal kerja," kata Mucharom di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Strategi yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit BNI di antaranya dengan tetap fokus menyasar korporasi besar dan regional champion. BNI juga mengoptimalisasi produk melalui rantai pasok dan rantai nilai serta fokus ekspansi pada sektor prospektif.
Mucharom melihat beberapa tren positif tetap terjaga di semester kedua tahun ini, mulai dari peningkatan belanja masyarakat dan pemerintah. Hal tersebut diyakini akan memberi efek berganda positif pada perekonomian nasional serta segmen wholesale BNI.
Sebagai informasi, sepenjang semester I 2023 BNI portofolio kredit pada tercatat mencapai Rp 650,8 triliun. Penyaluran tersebut ditopang segmen korporasi swasta blue chip yang tumbuh 17 persen menjadi Rp 239,3 triliun.
Sementara segmen konsumer mampu membukukan kinerja yang sangat baik dengan pertumbuhan mencapai 11,7 persen secara tahunan menjadi Rp 116,4 triliun. Penyaluran kredit ditopang oleh segmen seperti griya dan payroll loan.