Jumat 20 Oct 2023 03:56 WIB

Wali Kota Surabaya Ajak Parpol Jaga Kondusivitas Jelang Pemilu 2024

Diharapkan, pada pemilu kali ini semakin banyak warga datang ke TPS.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya dan seluruh partai politik, melaksanakan Deklarasi Damai Pemilu 2024 di Graha Sawunggaling, Surabaya. Deklarasi juga dihadiri Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Surabaya, tokoh Ormas, serta jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengajak semua pihak, utamanya partai politik, untuk bersama-sama menjaga kondusivitas menjelang Pemilu 2024. "Pilihan berbeda itu biasa," kata Eri.

Ia pun mengajak pihak-pihak yang mengikuti deklarasi damai untuk mengajarkan rasa santun dan menjadikan Pemilu 2024 sebagai ibadah. Eri berharap dengan adanya deklarasi ini, seluruh tahapan Pemilu 2024 di Kota Surabaya berjalan damai.

Diharapkan, pada pemilu kali ini semakin banyak warga Kota Pahlawan yang datang ke tempat pemilihan suara (TPS). "Karena nasib bangsa ini ditentukan oleh kita semuanya. Berbeda pilihan itu biasa, akan tetapi harus menjaga kedamaian, jangan sampai menimbulkan sebuah permasalahan," ujarnya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, pihaknya akan memulai menjalankan Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024, seiring dibukanya pendaftaran capres-cawapres.

"Pengalaman saya di Jakarta dan Surabaya ini jauh berbeda. Kepatuhan masyarakat di Surabaya masih cukup tinggi," ujarnya.

Ia berharap masyarakat di Kota Surabaya lebih bijak, cerdas, terutama dalam menyaring informasi di media sosial. "Tentu ini menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan edukasi dan literasi yang baik kepada masyarakat supaya tidak termakan hoaks, fake news (berita bohong), dan sebagainya," kata dia.

Ketua Bawaslu Surabaya, Muhammad Agil Akbar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan seluruh perangkat dan instrumen menjelang Pemilu 2024. Bahkan, Agil menyampaikan, telah melakukan simulasi pengawasan berbasis teknologi dan konvensional selama proses pemilu berlangsung.

"Jadi, praktik politiknya terus berlanjut akan tetapi penjagaan ketertiban umum juga harus bisa maksimal, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement