Jumat 20 Oct 2023 08:27 WIB

RS Al Ahli Palestina Dibom, Penulis Kite Runner Serukan Gencatan Senjata

Dunia tidak boleh mengabaikan penderitaan yang dialami oleh warga Palestina.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah sakit al-Ahli, yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung, di Kota Gaza, Rabu,  (18/10/2023).
Foto: AP Photo/Abed Khaled
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah sakit al-Ahli, yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung, di Kota Gaza, Rabu, (18/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis Khaled Hosseini menanggapi pengeboman Rumah Sakit (RS) Al Ahli Baptis di Jalur Gaza. RS tersebut merupakan rumah sakit tertua kedua tertua di Jalur Gaza yang didirikan pada tahun 1882.

Hosseini mengatakan dia sangat marah dan sedih sangat mendengar kabar itu. Dia meminta agar gencatan senjata dapat dilakukan secepat mungkin.

Baca Juga

"Saya marah dan sedih setelah mendapat kabar pengebomam RS Al Ahli. Penting untuk lancarkan gencatan senjata secepatnya," kata penulis Kite Runner dalam unggahan Instagram-nya, dikutip Republika.co.id, Jumat (20/10/2023).

Selain itu, dia juga meminta pemerintah Israel membentuk koridor kemanusiaan untuk perjalanan aman bagi warga Palestina dan mengirim bantuan secepatnya.

Dia menegaskan agar dunia tidak boleh mengabaikan penderitaan yang dialami oleh warga Palestina, khususnya di Gaza.

"Dunia tidak boleh mengabaikan mereka yang terjebak di Gaza," ujar dia.

Sebelumnya,  sedikitnya 500 orang meninggal dunia dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Al Ahli Baptis di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, ledakan di rumah sakit tersebut disebabkan oleh serangan udara Israel.

Ratusan korban lainnya diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan rumah sakit tersebut. Menteri Kesehatan Otoritas Palestina, Mai Alkaila mengatakan, Israel telah melakukan pembantaian massal. Pengeboman rumah sakit ini berlangsung ketika ribuan warga Palestina mencari perlindungan di tengah serangan udara brutal Israel.  

Pada hari-hari awal perang Israel di Gaza, Israel memperingatkan berbagai rumah sakit, termasuk Al-Ahli bahwa mereka harus mengungsi, dan rumah sakit tersebut akan dibom. Namun, manajemen berbagai rumah sakit di Jalur Gaza menolak untuk melakukan evakuasi, karena kondisi kritis ribuan warga sipil Palestina yang menjadi sasaran bom Israel sejak dimulainya perang pada 7 Oktober. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement