REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat utang Amerika Serikat (AS) atau dikenal dengan US Treasury, kini imbal hasilnya tengah melonjak. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan hal itu berpotensi membuat investor asing lari dari surat berharga negara (SBN).
"Imbal hasil US Treasury yang naik tinggi makin membuat investor asing kurang tertarik masuk ke SBN," kata Bhima kepada Republika.co.id, Jumat (20/10/2023).
Dia menjelaskan, investor menginginkan spread atau imbal hasil yang lebih tinggi dari SBN. Hal tersebut juga menurutnya jadi salah satu faktor yang memaksa Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan untuk tahan pelemahan rupiah.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, peningkatan imbal hasil US Teasury tidak terlepas dari kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian. Khususnya kondisi ekonomi yang dipengeruhi kondisi geopolitik.