Jumat 20 Oct 2023 14:04 WIB

DPK Tumbuh 6,2 Persen, Dana Murah BCA Tetap Solid

CASA berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga BCA.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyambut nasabah BCA pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di KCU BCA City Tower, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Foto: Dok Republika
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyambut nasabah BCA pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di KCU BCA City Tower, Jakarta, Senin (4/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan dana murah dari tabungan dan giro (current account and saving account/ CASA) naik 4,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 869,8 triliun per September 2023.

CASA berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga (DPK). Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen YoY menjadi Rp 1.089 triliun sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen YoY menjadi Rp 1.381 triliun.

Baca Juga

"Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi serta pertumbuhan basis nasabah secara konsisten," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, Kamis (19/10/2023).

Pada sembilan bulan 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8 persen YoY mencapai 22 miliar transaksi. Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4 persen YoY. Sementara itu, jumlah rekening nasabah mencapai 38,8 juta per September 2023, atau naik sebesar 17,1 persen YoY.

Selama sembilan bulan 2023, BCA membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 21,3 persen YoY menjadi Rp 55,9 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 9,7 persen YoY menjadi Rp 18,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,7 persen YoY.

Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 74,2 triliun atau naik 18,2 persen YoY. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp 1,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 25,8 persen YoY menjadi Rp 36,4 triliun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement