REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sebesar Rp 374,4 triliun pada kuartal III 2023. Angka itu tumbuh 21,6 persen dibandingkan capaian periode sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Sementara, realisasi investasi sepanjang Juli-September 2023 itu tumbuh 7 persen dibandingkan capaian pada kuartal sebelumnya (q-to-q). Pada periode itu, tenaga kerja lokal yang terserap sebanyak 516.467 orang.
"Ini kuartal paling krusial yang akan menentukan apakah target investasi 2023 tercapai apa tidak," ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/10/2023). Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memberikan target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun.
Secara rinci, realisasi investasi kuartal III 2023 terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 196,2 triliun (52,4 persen) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 178,2 triliun (47,6 persen). Realisasi PMA tumbuh 16,2 persen secara year on year (yoy), sementara realisasi PMDN tumbuh 28,2 persen yoy.
"Ini mungkin dalam sejarah bangsa kita, bahwa sekali pun kita sekarang masuk tahun politik. Namun global itu menaruh perhatian dan kepercayaan yang luar biasa ditandai dengan realisasi investasi ini," tuturnya.
Bahlil mengatakan, biasanya sikap investor cenderung wait and see pada tahun politik. Hanya saja kali ini para investor justru agresif merealisasikan investasinya di Tanah Air.
"Jadi kalau ada orang yang katakan di tahun politik terjadi wait and see, itu biasa. Tapi ini yang terjadi bukan wait and see, tapi mereka malah agresif untuk bagaimana mereka realisasikan investasi yang mereka komitmenkan," ujar dia.
Di sisi lain, stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tahun politik juga menjadi faktor penting tetap tumbuhnya investasi. Disebutkan, proyek investasi di periode tersebut tersebar paling banyak di DKI Jakarta, Jawa Barat. Jawa Timur, Banten dan Maluku Utara.
Lima besar sektor realisasi investasi sepanjang periode ini yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; pertambangan; transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri kimia dan farmasi; serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Sementara itu, Singapura, China, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Juli-September 2023.
Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp 1.053,1 triliun atau telah mencapai 75,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.400 triliun. Realisasi sepanjang periode ini telah menyerap sebanyak 1.365.648 orang tenaga kerja.
Capaian tersebut tumbuh 18,0 persen secara yoy dengan rincian realisasi PMA sebesar Rp 559,6 triliun (53,1 persen) dan realisasi PMDN sebesar Rp493,5 triliun (46,9 persen). Capaian realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023 tersebar di lima besar sektor yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, transportasi, gudang dan telekomunikasi, pertambangan, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri kimia dan farmasi.
Realisasi investasi sepanjang periode tersebut tersebar paling banyak di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Banten. Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Amerika Serikat tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Januari-September 2023.
"Mudah-mudahan (realisasi investasi) ini bisa terjaga betul sampai bulan Desember, kalau bisa kampanyenya, ya kampanye saja tapi jangan bawa kampret cebong, fair saja. Supaya proses politik, demokrasi berjalan baik, ekonomi juga berjalan baik. Adu gagasan saja," kata Bahlil.