Jumat 20 Oct 2023 15:24 WIB

Satu Juta Warga Ikut Jalan Sehat Santri

Jalan Sehat Santri digelar mulai pukul 06.00 dengan titik Gedung Grahadi Surabaya

Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo mengungkapkan, jalan sehat akan diikuti para ulama, kiai, dan pejabat. Mereka bakal membersamai kurang-lebih 100 ribu peserta.
Foto: dok Kemenag
Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo mengungkapkan, jalan sehat akan diikuti para ulama, kiai, dan pejabat. Mereka bakal membersamai kurang-lebih 100 ribu peserta.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jalan Sehat dalam rangka memperingati Hari Santri 2023 akan dilaksanakan pada Sabtu (21/10/2023) besok, pada pukul 06.00 WIB sampai selesai, dengan titik start dan finish di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur. 

Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo mengungkapkan bahwa agenda Jalan Sehat ini rencananya akan diikuti oleh para tokoh, kiai, dan pejabat yang bakal membersamai kurang-lebih satu juta peserta. 

Beberapa di antara tokoh yang akan hadir adalah Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran pemerintah Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. 

"Bu Gubernur, Menag, ketum PBNU, Rais Aam, Pak Kadis, jajaran pemerintah kota Surabaya dan Pemorov Jatim, diundang semua. Insyaallah hadir merayakan," ucap Bowo dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur, Jumat (20/10/2023). 

Terkait jumlah peserta, ia tak bisa menyampaikan jumlah pasti karena hingga kini pendaftaran masih terus dibuka. Per hari ini, peserta yang mendaftar untuk ikut Jalan Sehat sudah lebih dari 900 ribu orang. 

"Saya kok meyakini akan ada jutaan, kenapa? Sampai hari ini yang daftar online saja sudah lebih dari 900 ribu. Belum yang secara fisik," kata Bowo. 

Bowo memastikan bahwa hadiah utama dalam Jalan Sehat ini adalah 60 umrah gratis. Menurutnya, para warga masyarakat bisa berpeluang untuk menjalankan ibadah umrah dengan mengikuti Jalan Sehat ini. 

Namun ia menegaskan, warga yang antusias untuk mengikuti Jalan Sehat ini bukan semata-mata karena berharap mendapatkan bonus atau hadiahnya, tetapi lantaran tertarik untuk menjalin kebersamaan dalam merayakan Hari Santri 2023.

"Ketertarikannya ini adalah kebersamaan. Kegiatan ini kegiatan kegembiaraan. Meluapkan kebersamaan dalam keberagaman dalam rangka Hari Santri 2023. Karena kegembiraan, makanya kami memberikan apresiasi lebih dengan dukungan hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang ingin bergembira bersama santri," ucapnya. 

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Husnul Maram mengaku telah melakukan mobilisasi massa demi untuk meramaikan Jalan Sehat Hari Santri 2023. Ia mengklaim sudah mengerahkan peserta dari 22.500 lembaga madrasah swasta dan negeri. 

"Untuk mobilisasi massa, terus terang kami kerahkan dari 22.500 lembaga madrasah swasta dan negeri, rata-rata per lembaga itu minimal 100 orang yang datang," kata Husnul. 

Ia menyatakan bahwa umrah yang menjadi hadiah utama dalam Jalan Sehat Hari Santri 2023 ini bukan voucher tetapi paket yang sempurna. Peserta yang nanti mendapat hadiah umrah, dipersilakan untuk mengurus paspor secara mandiri. 

"Dari 60 paket umrah gratis. Ini bukan voucher tapi ini paket sempurna, begitu dapat ya sudah bisa berangkat siapa pun orangnya. Hanya yang bersangkutan mengurus paspor sendiri. 60 paket umrah itu, dari ibu Gubernur 10 paket, dan 50 paket umrah dari mitra kami di Kementerian Agama. Ditambah ada 1 unit mobil dari Bank Syariah Indonesia," jelas Husnul. 

Kepala Dispora Jawa Timur M Ali Kuncoro menjelaskan alasan dipindahkannya titik start-finish yang semula di Tugu Pahlawan, kini diubah menjadi di Gedung Grahadi. Alasannya karena pada Sabtu, besok, di Tugu Pahlawan ada gladi bersih untuk acara puncak Hari Santri pada 22 Oktober 2023.

Ia juga menuturkan, Jalan Sehat akan dilakukan dengan jarak tempuh 5 kilometer. Pihak Dispora pun sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas sehingga tak terjadi kemacetan. 

"Kemarin sudah ada manajemen rekayasa lalu lintas. Besok separuh badan jalan lebih akan digunakan para pejalan kaki. Hari ini Polrestabes akan memberikan informasi di linimasa media sosialnya, sehingga masyarakat paham dan menghindari rute yang akan dilalui pejalan kaki," ucap Ali Kuncoro. 

Pada kesempatan ini, hadir pula Ketua PBNU H Umarsyah serta Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement