Jumat 20 Oct 2023 16:38 WIB

Bapanas Buat Percontohan Ekosistem Beras Perkuat Cadangan Pangan

Ini merupakan semangat untuk terus memperkuat pasokan CBP di Perum Bulog.

Foto udara lahan PT Sang Hyang Seri di Sukamandi.
Foto: Sang Hyang Seri
Foto udara lahan PT Sang Hyang Seri di Sukamandi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) bersama ID Food dan PT Sang Hyang Seri (SHS) membangun percontohan (pilot project) ekosistem perberasan nasional yang terintegrasi sejak hulu sampai hilir melalui Demonstration Area sebagai upaya pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Pilot project seperti pada Dem Area seluas 47,25 hektare di sini menjadi contoh suatu ekosistem beras yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Ini akan menginspirasi semangat kita untuk terus memperkuat pasokan CBP di Perum Bulog, sehingga ketergantungan pada impor beras dapat mulai teratasi," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Baca Juga

Arief menyebutkan, kolaborasi yang turut didukung penerapan teknologi produksi padi dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) itu merupakan terobosan yang perlu diimplementasikan secara masif karena dapat menyokong stabilitas ketersediaan stok dan harga beras. Terlebih dalam antisipasi dampak fenomena El Nino.

"Kementan akan meningkatkan input produksi seperti benih, pupuk, alsintan dan ketersediaan air karena ini menjadi aspek penting dalam upaya peningkatan produksi," ungkap Arief yang juga Plt. Menteri Pertanian.

Arief memastikan, penguatan sinergi akan terus dilakukan. Salah satunya dengan meningkatkan fungsi dan peran BSIP Padi Sukamandi bersama para pemangku kepentingan terkait melalui penyediaan benih berkualitas untuk kejayaan benih Indonesia.

"Untuk itu, dari Juli sampai hari ini, kita bahu membahu mewujudkan Dem Area ini dan menjadi kebanggaan bagi kita bersama, Bapak Presiden Joko Widodo menyempatkan melihat langsung pada 8 Oktober lalu," ucapnya.

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Adhi Cahyono Nugroho menjelaskan, secara keseluruhan produksi padi di kawasan Dem Area berada di lahan seluas 47,25 hektar dan terbagi menjadi 3 blok, terdiri dari Blok S20 yang menggunakan varietas padi Inpari 48 dan Mantab pada luas lahan 16,25 hektare. Pada blok tersebut diterapkan teknologi dari BRIN dan dilakukan supervisi langsung oleh BRIN. Sementara supervisi di Blok S18 ditangani oleh PT Teknologi Biota pada luas 16,10 hektare dengan varietas padi Mantab.

Terakhir, di Blok S17 yang seluas 15 hektarr diterapkan teknologi MSP-65 dan telah memperoleh hasil ubinan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Subang dengan produktivitas di atas 6 ton per hektare. 

"Melalui Dem Area ini kita dapat menciptakan area pertanian efisien dan produktif dengan menciptakan budidaya terbaik. Dem area ini momentum transfer pengetahuan. Untuk mendapat pengetahuan teknologi budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan mendukung pemenuhan stok pangan nasional." ungkap Adhi.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement