REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Selama dua hari terakhir ini Kota Jambi dan sekitarnya diguyur hujan lebat, sehingga kualitas udara mulai membaik dan kabut asapnya berangsur berkurang dibandingkan tiga pekan lalu yang diselimuti asap.
"Kualitas udara di Kota Jambi perlahan mulai membaik dengan indeks standar pencemaran udara yang tercatat hari ini di level 68 mikrogram per meter kubik dan hal itu disebabkan karena turunnya hujan dalam dua hari terakhir," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Varial Adhi Putra, di Jambi Jumat.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi berharap potensi hujan di Provinsi Jambi masih terus terjadi, supaya kualitas udara di Kota kembali membaik dan bebas dari kabut asap, walaupun demikian kabut asap akibat Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) masih menyelimuti wilayah Kota Jambi dan sekitarnya maupun beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.
Data di DLH sampai saat ini kasus Karhutla masih terjadi di beberapa titik dan arah angin yang juga menuju ke Kota Jambi, berujung nantinya bisa mengakibatkan munculnya lagi kabut asap di kota dan sekitarnya.
Kualitas udara di Kota Jambi perlahan mulai membaik dan hal ini disebabkan karena turunnya hujan lebat dalam dua hari terakhir sehingga kabut asap pun perlahan mulai hilang dan jarak pandang semakin meluas.
Dinas LH Jambi juga mencatat untuk indeks standar pencemaran udara di Kota Jambi pada Jumat 20 Oktober 2023 di angka 68 mikrogram per meter kubik dan sementara itu dua hari sebelumnya di angka 152 mikrogram per meter kubik sehingga meski demikian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Kota Jambi.
Walaupun hujan dalam beberapa hari ke depan namun jika masih ada beberapa titik kebakaran hutan di Provinsi Jambi semakin meluas dan arah angin mengarah ke Kota Jambi maka berkemungkinan kabut asap masih bisa terjadi di Kota Jambi.
DLH berharap masih ada lagi potensi hujan di Provinsi Jambi masih terus terjadi sehingga kualitas udara di Kota Jambi menjadi bersih dan bebas dari kabut asap, kata Varial Adhi Putra.