REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap presiden baru pengganti Joko Widodo nanti dapat melanjutkan program hilirisasi. Ia menegaskan, jika tidak dilanjutkan akan bahaya.
"Sekarang ada orang yang masuk sebagai calon presiden, yang mungkin membuat program agar tidak melanjutkan hilirisasi. Ini bahaya, tidak boleh negara kita dikendalikan oleh orang-orang kayak begini," tegasnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Baginya, presiden harus berani, mempunyai keteguhan hati, dan tahu teknis. Apalagi, kata dia, hilirisasi merupakan kunci agar Indonesia bisa menjadi negara maju dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
"Saya harap Presiden ke depan atau ketiga calon presiden bisa melanjutkan ini. Itu karena saya juga ada keyakinan ada pihak lain yang tidak ingin hilirisasi ini dilanjutkan," ujar dia.