Jumat 20 Oct 2023 18:18 WIB

Survei: Pengetahuan Politik Warga Kota Bogor Masih Rendah

Ketidakpahaman warga akan pendidikan politik menjadi dosa besar KPU.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Direktur Eksekutif LS Vinus, Yusfitriadi.
Foto: dokpri
Direktur Eksekutif LS Vinus, Yusfitriadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berdasarkan hasil survei Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus), tingkat pengetahuan masyarakat Kota Bogor terhadap politik masih rendah. Hal itu ditandai dengan masih banyaknya masyarakat Kota Bogor yang tidak tahu, bakal calon legislatif (Bacaleg) di daerah pemilihannya (Dapil) sendiri.

“Masih banyak warga yang tidak tahu bacalegnya sendiri. Ada juga warga yang tahu bacalegnya, tetapi mereka tidak tahu bacaleg itu dari dapil mana,” kata Direktur Eksekutif LS Vinus, Yusfitriadi, Jumat (20/10/2023).

Misalnya, kata Yus, banyak warga Kota Bogor yang memilih Bacaleg DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor. Salah satu Bacaleg yang ingin dipilih warga Kota Bogor dalam survei tersebut ialah Anang Hermansyah.

Yusfitriadi menilai, fenomena tersebut menjadi salah satu indikator minimnya pengetahuan warga soal Pemilu 2024. Serta kurang efektifnya baliho dan alat peraga kampanye (APK) partai.

“Karena di dalam APK itu biasanya yang besar hanya fotonya, sedangkan informasi dapilnya itu sangat kecil. Artinya, APK partai yang selama ini berseliweran di jalanan dan di tempat umum tidak efektif alias nggak ngaruh,” ujarnya.

Ketidakpahaman warga Kota Bogor akan pendidikan politik, kata Yus, tentu menjadi salah satu dosa bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU), partai politik dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan tim sukses. Selain itu, minimnya pengetahuan warga akan politik tentu membuat potensi politik uang besar kemungkinan terjadi.

“Tentu ini pekerjaan rumah (PR) bagi semuanya, karena kalau seperti ini kondisinya politik uang sangat mungkin terjadi di Pemilu 2024. Apalagi masa kampanye Pemilu 2024 hanya 75 hari, berbeda dengan masa kampanye 2019 lalu selama enam bulan,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement