Jumat 20 Oct 2023 18:35 WIB

Indonesia Ikut Pameran Teh dan Kopi di Rusia

Mahasiswa dan masyarakat lokal, memadati museum di tengah udara dingin.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Kopi (ilustrasi). Indonesia Ikut pameran teh dan kopi di Rusia.
Foto: PixaHive
Kopi (ilustrasi). Indonesia Ikut pameran teh dan kopi di Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Jose Tavares bersama Fungsi Pendidikan, Sosial, Budaya dan Tim Kesenian KBRI Moskow menghadiri pembukaan pameran “Чай? Кофе? Душа и Традиция Гостеприимства“ (Teh? Kopi? Jiwa dan Tradisi Keramahtamahan”) di Museum Sejarah dan Etnografi Rusia di Torzhok, provinsi Tver pada 17 Oktober lalu.

Pameran ini dihadiri pejabat Kota Torzhok, kalangan diplomat Indonesia dan Sri Lanka, pemerhati seni budaya, media lokal, mahasiswa dan masyarakat lokal, memadati museum di tengah udara dingin musim gugur di luar. 

Baca Juga

Direktur Museum Irina Zhukova mengapresiasi KBRI Moskow dan Kedutaan Sri Lanka yang telah berpartisipasi menampilkan berbagai pernak-pernik, batik, dan pertunjukan seni sebagai ekspresi keramahtamahan khas masing-masing bangsa.

Dalam siaran pers yang Republika terima, Jumat (20/10/2023) dalam sambutannya Tavares menyampaikan terima kasih kepada panitia pameran atas undangan kepada KBRI dan mengajak masyarakat Torzhok menyaksikan berbagai benda seni budaya Indonesia seperti batik yang telah dinobatkan sebagai warisan budaya tak-benda asal Indonesia oleh UNESCO, promosi teh dan kopi Indonesia, serta berharap lebih banyak masyarakat Rusia nantinya yang berkunjung ke Indonesia.

Pameran bertema keramahtamahan yang baru pertama kali diadakan ini diinisiasi Asosiasi Kerja Sama Internasional Rusia (RAMS), Smirnov Gallery dan Museum Sejarah Etnografi Rusia dan akan berlangsung hingga 19 November 2023.

Dalam pameran ini KBRI Moskow menampilkan berbagai benda seni budaya tradisional seperti kain batik, poci teh dan kopi tradisional, nampan, patung, aneka hiasan dan pernak-pernik, serta hidangan teh dan kopi yang biasa disuguhkan saat menyambut tamu. Gamelan Dadali juga menampilkan alat musik "Gender" dan Kirana Nusantara menampilkan tarian “Persembahan".   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement