REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel mengakui bahwa sebuah gereja di Gaza mengalami kerusakan ketika pasukannya menargetkan sebuah lokasi yang disebut dekat dengan komandan Hamas di Gaza. “Pesawat tempur menargetkan markas besar anggota militer organisasi Hamas (Palestina), yang terlibat dalam penembakan roket dan mortir ke wilayah negara Israel,” kata kantor pers tentara Israel kepada Anadolu Agency pada Jumat (20/10/2023).
Militer Israel kemudian mengatakan bahwa pesawatnya melancarkan serangan ke sasaran tersebut, yang menyebabkan gelombang ledakan hingga merusak dinding sebuah gereja di daerah tersebut. "Israel mengetahui ada yang cedera dan kecelakaan itu sedang diselidiki,” kata militer.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Qudra mengatakan sedikitnya 16 warga Kristen Palestina termasuk di antara mereka yang meninggal dalam serangan langsung Israel terhadap sebuah gereja Ortodoks Yunani pada Kamis (19/10/2023) malam di Kota Gaza.
Qudra menyebut bahwa jumlah korban jiwa di Gaza akibat pengeboman yang sedang berlangsung oleh Israel telah meningkat menjadi 4.137 orang. Jumlah korban luka meningkat menjadi 13.300 orang dan lebih dari 1.000 orang lainnya masih hilang.
Serangan yang menghantam gereja tersebut terjadi setelah serangan udara terhadap sebuah rumah sakit, yang berafiliasi dengan gereja, berlangsung pada Selasa (17/10/2023) hingga menewaskan sekitar 500 korban dan melukai ratusan orang lainnya.
Namun, Israel membantah terlibat dalam serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist itu.