REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, 2024 merupakan tahun penuh misteri. Ia menyebutkan, terdapat sejumlah kondisi global dan domestik yang diperkirakan memengaruhi investasi masuk ke Tanah Air.
Di antaranya, kata dia, yakni konflik antara Hamas Palestina dan Israel yang tengah berlangsung.
"Perang Ukraina dan Rusia belum selesai, sekarang muncul perpecahan ketegangan politik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang ini mengarah konsentrasi besar," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Ia menambahkan, saat ini ketegangan politik di China sedang tenang. Meski begitu menurutnya, tetap bisa berdampak ke kondisi kurang bagus.
Kondisi geopolitik yang tidak menentu itu, lanjutnya, dikhawatirkan memperburuk kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Diyakini kondisi tersebut juga akan berdampak pada aliran investasi asing langsung (FDI) termasuk ke Indonesia.
Padahal, sambungnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang menjadi destinasi investasi global. Khususnya pada sektor manufaktur.
Sementara di dalam negeri, kontestasi pilpres juga dinilai akan cukup memberikan pengaruh terhadap aliran investasi. Maka baginya, stabilitas politik di dalam negeti harus dijaga, supaya stabilitas ekonomi pun terjaga.
"Di negara kita, di domestik itu terjadi pemilu yang juga punya keunikan dan problem spesifik tersendiri. Sekarang ada tiga calon, kita tunggu Pak Prabowo akan mencalonkan wakil presiden siapa," tutur dia.
Dirinya berharap para capres dan cawapres fokus adu gagasan. Kemudian biar masyarakat yang menilai.
"Tidak perlu saling mengatakan seperti dulu, kampret, cebong. Adu gagasan saja, biarkan rakyat yang menilai itu akan jauh lebih baik dalam perspektif untuk mendorong stabilitas domestik kita," kata Bahlil.
Kementerian Investasi sendiri tahun depan mendapat tugas mewujudkan target realisasi investasi sebesar Rp 1.650 triliun. Bahlil menyatakan, bakal berusaha sekuat tenaga agar dapat mencapainya.