Sabtu 21 Oct 2023 06:03 WIB

Riwayat Tiga Putra Nabi Muhammad SAW

Para ahli sejarah dan hadits berbeda pendapat terkait jumlah putra Nabi Muhammad SAW.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad SAW.
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli sejarah dan ahli hadits berbeda pendapat terkait jumlah putra Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana diketahui, semua putra Rasulullah SAW meninggal dunia ketika masih kecil sehingga belum begitu diperhatikan orang-orang Arab dalam penulisan sejarah.

Sementara para ahli sejarah dan ahli hadits sepakat bahwa seluruh putri atau anak perempuan Nabi Muhammad SAW berjumlah empat orang. Di antaranya Sayyidatina Zainab, kemudian Sayyidatina Ruqayyah, kemudian Sayyidatina Ummu Kultsum, dan yang terakhir Sayyidatina Fathimah.

Baca Juga

Berikut ini riwayat tiga putra atau anak laki-laki Nabi Muhammad SAW.

1. Sayyidina Qasim Radhiyallahu' anhu adalah anak laki-laki pertama baginda Nabi Muhammad SAW. Namun, ada perbedaan riwayat, apakah Sayyidina Qasim Radhiyallahu 'anhu ini lebih tua atau lebih muda dari Sayyidatina Zainab Radhiyallahu 'anha.

Sayyidina Qasim Radhiyallahu 'anhu meninggal dunia ketika masih kecil. Tertulis bahwa ia meninggal pada usia dua tahun. Riwayat lain menuliskan lebih dari itu atau kurang dua tahun.

2. Sayyidina Abdullah Radhiyallahu' anhu adalah anak laki-laki kedua baginda Nabi Muhammad SAW. la lahir setelah kenabian. Dalam riwayat lain, dia juga dipanggil dengan nama Thayyib dan Thahir.

3. Sayyidina Abdullah Radhiyallahu' anhu meninggal ketika masih anak-anak. Meninggalnya Sayyidina Abdullah dan Sayyidina Qasim menyebabkan orang-orang kafir merasa gembira karena keturunan baginda Rasulullah SAW telah terputus.

Terhadap hal itu, turunlah ayat Alquran.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ

Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (QS Al-Kausar Ayat 1-3)

Orang-orang kafir mengatakan, jika keturunan baginda Rasulullah SAW terputus, maka nama yang berkah itu akan lenyap. Tetapi, jawabannya justru sampai sekarang nama beliau tetap harum meskipun sudah belasan abad.

Selanjutnya...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement