REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Pemimpin Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), telah menyerukan gencatan senjata yang tahan lama di Gaza dan untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan yang paling efektif dan efisien, dan pengiriman bahan bakar, makanan, dan obat-obatan tanpa hambatan ke seluruh Gaza.
Pernyataan bersama oleh GCC dan ASEAN mengatakan, selama KTT GCC-ASEAN pada 20 Oktober, para pemimpin telah bertukar pandangan dan menyatakan keprihatinan besar atas perkembangan di Timur Tengah.
Mereka mengutuk semua serangan terhadap warga sipil, dan meminta semua pihak dalam konflik untuk melindungi warga sipil, menahan diri dari menargetkan mereka, dan untuk mematuhi hukum humaniter internasional, khususnya prinsip dan ketentuan Konvensi Jenewa Relatif terhadap Perlindungan Orang Sipil pada Saat Perang 12 Agustus 1949.
Mereka menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat dari sandera sipil dan tahanan, terutama wanita, anak-anak, orang sakit dan orang tua, menurut pernyataan bersama yang tersedia di situs web Saudi Press Agency (SPA).
Dilansir dari Bernama, Jumat (20/10/2023) Para pemimpin mendesak semua pihak yang berkepentingan untuk bekerja menuju resolusi damai, untuk konflik dengan maksud untuk mewujudkan solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSC) yang relevan.
Para pemimpin dari kedua blok juga setuju untuk mendukung inisiatif Arab Saudi, Uni Eropa dan Liga Negara-negara Arab untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah bekerja sama dengan Mesir dan Yordania, dan menyelesaikan perselisihan Israel-Palestina sesuai dengan hukum internasional dan semua resolusi PBB tentang konflik ini.
KTT yang diadakan untuk pertama kalinya, menyatukan dua blok terkemuka yang terdiri dari 10 negara anggota Asean dan enam anggota GCC - Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain dan Oman.
Sumber:
https://www.bernama.com/en/world/news.php?id=2236951