REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Harga emas tercatat terus mengalami kenaikan. Dikutip dari situs logammulia.com, Sabtu (21/12/2023), harga logam mulia mengalami kenaikan sekitar Rp 9.000 ke kisaran Rp 1.121.000 per gram.
Perubahan tersebut dipicu oleh kenaikan harga emas berjangka pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) yang didorong pelemahan dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup naik 13,9 dolar AS atau 0,7 persen menjadi 1.994,4 dolar AS per ons.
Investor terus beralih ke aset safe haven emas jelang kemungkinan invasi darat Israel ke Gaza. Apabila konflik di Timur Tengah meningkat, analis pasar memperkirakan harga emas bisa naik menyentuh di atas 2.000 dolar AS per ons.
Sementara itu, berbicara sebelum pertemuan Shadow Open Market Committee, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pada Jumat (20/10) bahwa ia yakin bank sentral cenderung akan menaikkan suku bunga lagi.
"Terlepas dari keputusan yang diambil pada pertemuan berikutnya, jika ekonomi berkembang seperti yang diantisipasi, dalam pandangan saya kita kemungkinan besar akan mendekati atau mempertahankan suku bunga karena kami mengumpulkan lebih banyak informasi terkait perkembangan ekonomi dan keuangan serta menilai dampak pengetatan kondisi finansial yang telah terjadi," ujar Mester.
Ketua The Federal Reserve Jerome Powell membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam pidatonya.
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup naik 47,3 sen atau 2,05 persen ke 23,504 dolar per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup naik 6,9 dolar atau 0,77 persen ke 905,1 dolar AS per ons.
Berikut daftar harga emas batangan logam mulia, Sabtu (21/10/2023), yang dikutip dari situs logammulia.com:
0.5 grRp 610.500
1 grRp 1.121.000
2 grRp 2.182.000
3 grRp 3.248.000
5 grRp 5.380.000
10 grRp 10.705.000
25 grRp 26.637.000
50 grRp 53.195.000
100 grRp 106.312.000
250 grRp 265.515.000
500 grRp 530.820.000
1000 grRp 1.061.600.000