Sabtu 21 Oct 2023 13:46 WIB

Ini Alasan Prabowo Lama Tentukan Cawapres

Prabowo lebih lambat dalam penentuan calon wakil presiden dan pendaftaran.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Natalia Endah Hapsari
Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto usai menghadiri Rapimnas Partai Golkar di markas partai berlogo pohon beringin itu, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023).
Foto: Republika/ Febryan A
Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto usai menghadiri Rapimnas Partai Golkar di markas partai berlogo pohon beringin itu, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan alasan Prabowo Subianto relatif lebih lambat dalam penentuan calon wakil presiden dan melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut dia, Prabowo sebagai menteri pertahanan harus menunggu proses permohonan izin menjadi calon presiden dan izin cuti kepada Presiden Joko Widodo.

“Itulah sebabnya kalau diperhatikan Pak Prabowo lebih lambat dalam penentuan calon wakil presiden dan pendaftaran. Kenapa? Karena harus menunggu proses izin beliau dan cuti beliau,” ujar Dahnil lewat keterangan yang dia sampaikan melalui rekaman video kepada pers, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga

Juru Bicara Menteri Pertahanan RI itu menjelaskan, Prabowo merupakan anggota kabinet Presiden Jokowi. Sebab itu, Prabowo harus menyampaikan izin kepada presiden terkait dengan niatnya untuk maju sebagai calon presiden. Selain itu, Prabowo juga mengajukan permohonan cuti sebagai menteri pertahanan untuk mengikuti proses pendaftaran calon presiden dan penentuan calon wakil presiden.

“Kenapa hal ini perlu? Pertama selain etika, aturan, dan juga Pak Prabowo paham betul akan menyita waktu dalam prosesnya. Sebab itu, beliau harus menyampaikan izin supaya tidak mengganggu kinerja kabinet. Kemudian juga beliau harus menyampaikan cuti agar kemudian proses pendaftaran, penentuan cawapres, itu berjalan dengan baik tanpa mengganggu proses kinerja kabinet, terutama di Kemenhan,” kata dia.