REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Perubahan hingga saat ini belum menentukan tim badan pekerja Anies-Muhaimin (BAJA AMIN) pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka mengaku, cukup kesulitan untuk mencari nahkoda tim pemenangan karena bukan partai-partai yang memiliki banyak uang.
“Karena kita bukan partai yang banyak uangnya, tapi partai yang gede semangatnya,” ujar Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023).
Meski pengusung pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin bukan partai-partai banyak uang, Aboe Bakar mengaku, pihaknya tetap bekerja keras untuk memenangkan pasangan AMIN di Pilpres 2024 mendatang. Pihaknya mencari sosok ketua tim yang cukup mumpuni dan berkelas. Karena itu pihaknya tidak terburu-buru dalam menentukan ketua tim pemenangan dan ditentukan belakangan.
“Berkelas, dan mampu memenagerial dan mampu berikan keseimbangan dalam melihat Indonesia yang luas. Indonesia ini luas dari Sabang-Marauke dan Miangas- Pulau Rote,” ungkap Aboe Bakar.
Diberitakan Republika.co.id sebelumnya, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi didaftarkan sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024. Mereka didaftarkan oleh gabungan tiga partai politik di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023) lalu.
Pasangan Anies-Imin (Amin) diusung oleh Partai Nasdem yang punya 10,26 persen kursi di DPR, PKB dengan 10,09 persen kursi, dan PKS dengan 8,7 persen kursi. Gabungan tiga partai politik tersebut total punya 29,05 persen kursi DPR sehingga telah melampaui syarat ambang batas pencalonan presiden, yakni 20 persen kursi DPR.