REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY – Sekitar 15 ribu orang di Sydney, Australia, berpartisipasi dalam unjuk rasa pro-Palestina, Sabtu (21/10/2023). Otoritas di sana memberi persetujuan kepada mereka untuk menggelar demonstrasi damai menjelang diselenggarakannya aksi.
Kelompok penyelenggara unjuk rasa di Sydney adalah Palestine Action Group (PAG). Menurut PAG, aksi pro-Palestina di kota terbesar di Australia tersebut diikuti sekitar 15 ribu orang. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa mengibar-ngibarkan bendera Palestina seraya meneriakkan pernyataan “Palestina tidak akan pernah mati”.
Kepolisian Sydney mengawal jalannya aksi unjuk rasa pro-Palestina tersebut. Selain mengerahkan polisi berkuda, helikopter juga dioperasikan untuk memantau aksi demonstrasi tersebut dari udara. Karena berlangsung damai, kepolisian Sydney mengaku tak sama sekali melakukan penangkapan terhadap peserta aksi.
Pada Jumat (20/10/2023) lalu, aksi unjuk rasa pro-Palestina juga digelar di sejumlah negara. Di Seoul, Korea Selatan, puluhan orang turun ke jalan untuk menyuarakan pesan dukungan terhadap Palestina. “Bebaskan, bebaskan rakyat Palestina!” teriak para pengunjuk rasa sambil memegang spanduk bertuliskan “Kami mendukung Gaza” dan “Hentikan pembantaian yang dilakukan Israel”.
Sementara itu di Irak, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di perbatasan barat Trebil dekat Yordania. Mereka menyuarakan dukungan untuk Palestina. “Tidak untuk Israel,” teriak para peserta aksi.
Di Turki, ribuan orang di Ankara dan Istanbul menggelar unjuk rasa setelah menunaikan salat Jumat. “Hentikan genosida!” dan “Pembunuh Israel keluar dari Palestina” adalah pesan yang tertulis pada spanduk serta plakat yang dibawa para demonstran di sana. Israel diketahui telah memutuskan menarik para diplomatnya dari Turki dengan alasan keamanan.
Pada Jumat lalu, ribuan warga Mesir di sejumlah kota besar dan kecil juga menggelar aksi solidaritas terhadap Palestina dan Jalur Gaza. Aksi itu juga digelar di halaman Masjid Al-Azhar di Kairo. “Wahai Al-Aqsa, jangan khawatir, kami akan menebusmu dengan jiwa dan darah kami,” pekik ratusan orang yang berpartisipasi dalam unjuk rasa di Masjid Al-Azhar seusai menunaikan salat Jumat.
Ratusan warga Tunisia turut menyelenggarakan aksi pro-Palestina di Tunis pada Jumat lalu. Unjuk rasa terbaru terbilang lebih kecil skalanya dibandingkan beberapa hari lalu ketika warga di sana menyuarakan protes atas kampanye serangan Israel ke Jalur Gaza.
Sekitar 1.000 warga Malaysia juga mengadakan aksi solidaritas pro-Palestina di Kuala Lumpur seusai mereka menunaikan salat Jumat. Dalam aksinya, mereka mengecam Israel dan menyerukan diakhirinya pembunuhan di Jalur Gaza. Sejumlah peserta aksi turut mengibarkan bendera Palestina. Massa bergerak dan menyuarakan aspirasinya di depan gedung Kedutaan Besar AS.
Aksi unjuk rasa dan solidaritas terhadap Palestina juga telah berlangsung di Indonesia.