REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan dari Mesir ke Gaza yang dilanda perang dan terkepung mulai melewati perbatasan Rafah pada hari Sabtu (21/10/2023), kata sumber keamanan dan pejabat Bulan Sabit Merah Mesir kepada AFP.
Tayangan staisun televisi pemerintah Mesir menunjukkan beberapa truk memasuki gerbang perbatasan Mesir dengan Gaza pada hari ke-15 perang antara Israel dan Hamas. Sekitar 2,4 juta warga Palestina tinggal di wilayah Jalur Gaza, dan hampir setengahnya menjadi pengungsi, menurut PBB.
Israel telah memutus pasokan air, listrik, bahan bakar dan makanan ke wilayah yang telah lama diblokade. Sekjen PBB Antonio Guterres pada Jumat memperingatkan bahwa bantuan kemanusiaan yang tertahan di Mesir adalah "perbedaan antara hidup dan mati bagi begitu banyak orang di Gaza."
Sementara direktur kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan mengatakan kesepakatan Presiden AS Joe Biden untuk pengiriman awal 20 truk bagaikan "setetes air di lautan" dan diperlukan 2.000 truk untuk mengangkut seluruh bantuan kemanusiaan yang menumpuk di Mesir.
Setidaknya 30 persen dari seluruh perumahan di Gaza telah hancur atau rusak, kata PBB, mengutip pemerintah setempat, dan ribuan orang mengungsi di kota tenda yang didirikan di Khan Yunis, Gaza selatan.