REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hawin Nurdiana mengatakan, efek infeksi cacing pada anak dapat mengganggu pertumbuhan dan mengganggu prestasi sekolah. Sebab itu, sangatlah penting bagi anak berumur lebih dari dua tahun untuk mengonsumsi obat cacing.
Hawin menjelaskan, cacing diketahui sebagai salah satu parasit yang dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan gejala penyakit. Kondisi tersebut disebut sebagai cacingan. "Cacingan biasanya terjadi pada anak-anak sebab mereka belum dapat menjaga dan membersihkan dirinya sendiri," katanya.
Menurut dia, terdapat beberapa akibat dari infeksi cacing pada anak seperti dapat membuat anak lemas, lesu, pucat, serta nafsu makan menjadi berkurang. Jika nafsu makan anak berkurang, maka pertumbuhan pada anak pun akan terganggu. Jika anak lemas, lesu, dan pucat, maka saat menyerap pelajaran pun akan kesulitan.
Dokter yang praktek di RSU UMM ini juga menyampaikan gejala cacingan lainnya dari penyakit tersebut. Gejala yang dimaksud yakni muncul dalam bentuk diare yang berlendir hingga berdarah.
Namun demikian, kata dia, tidak semua diare berlendir dan berdarah itu disebabkan oleh cacingan. Oleh karena itu, tinjanya harus diperiksakan lebih lanjut lagi dan mendapatkan penanganan.
Jika sudah bergejala sampai mengganggu kesehatan anak, maka mengonsumsi obat cacing bisa dicoba sebagai terapi. Dengan mengonsumsi obat cacing, harapannya bisa mengatasi infeksi cacing.
Hawin pun memberikan beberapa tips untuk menghindari penyakit cacingan. Pertama, yakni menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), misalnya dengan mencuci tangan sebelum makan dan minum. Kemudian memakai alas kaki terutama di luar rumah agar kulit tidak melakukan kontak langsung dengan tanah.
Tips selanjutnya dengan memperhatikan kebersihan makanan. Contohnya, mencuci sayur dan buah sebelum di konsumsi. "Sebab, hal itu merupakan salah satu sumber penularan. Bisa saja terdapat telur cacing pada makanan dan minuman yang ingin kita konsumsi," jelasnya.
Tips lainnya dengan memotong kuku seminggu sekali. Kemudian mengkonsumsi obat cacing secara rutin terutama di lingkungan yang endemis. Lalu menjaga kebersihan secara umum seperti menjaga kebersihan rumah, sprei, halaman, dan lainnya. Tips ketujuh dengan rutin mengonsumsi obat cacing enam bulan sekali.
Dia juga mengingatkan ada cacing kremi yang ditularkan lewat sprei. Cacing ini biasa keluar dari anus anak pada malam hari sehingga kena sprei dan tempat sekelilingnya. Jika orang tua tidak menjaga kebersihannya, maka bisa menular ke orang sekitar.
Di samping itu, Hawin berharap agar sekolah dan masyarakat sekitar bisa lebih sering memberikan edukasi terkait infeksi cacing. Hal ini tidak boleh diremehkan karena infeksi tersebut akan sangat merugikan generasi Indonesia. Terlebih anak-anak merupakan generasi muda Indonesia yang sangat berharga.