Ahad 22 Oct 2023 08:19 WIB

Presiden Jokowi Akhirnya Buka Suara Terkait Pencalonan Gibran Sebagai Cawapres

Jokowi menegaskan pengusungan paslon Pilpres 2024 bukan urusan Presiden.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Presiden Jokowi saat mengikuti panen raya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).
Foto: Republika/ Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi saat mengikuti panen raya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait pengusungan putranya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden oleh Partai Golkar. Gibran resmi menerima surat rekomendasi dari Golkar sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.

Keputusan Golkar mengusulkan Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo diresmikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai yang digelar pada Sabtu (21/10/2023). Jokowi enggan menjawab tegas perihal dukungan Golkar kepada Gibran ini.

Baca Juga

Termasuk saat ditanya apakah dirinya merestui atau tidak jika sang putra benar-benar maju pada kontestasi Pilpres 2024. Jokowi hanya menjawab, sebagai orang tua tugasnya hanya mendoakan dan merestui keputusan sang anak. Apalagi sang anak tergolong sudah dewasa dan bisa menentukan keputusan sendiri.

"Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui keputusan (Gibran) semuanya. Karena sudah dewasa ya jangan terlalu mencampuri urusan," kata Jokowi seusai menjadi Pembina Upacara Hari Santri di Tugu Pahlawan Surabaya, Ahad (22/10/2023).

Terkait kepastian Gibran akan berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2024, Jokowi juga enggan memberikan kepastian. Ia meminta awak media untuk menanyakan langsung kepada koalisi partai politik pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.

"Tanyakan ke partai politik itu wilayahnya partai politik, atau koalisi partai politik, atau gabungan partai politik, bukan urusan presiden," ujarnya.

photo
Putusan MK Berubah Setelah Adik Ipar Jokowi Ikut Rapat - (infografis Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement