REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN KENDAL -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdampak kekeringan berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah tersebut.
Seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, Ahad (22/10/2023), Provinsi Jateng, BPBD menginformasikan lima kabupatennya mengalami kekeringan. Dampak musim kemarau sudah dirasakan warga sejak Juli 2023 lalu. Keempat kabupaten terdampak kekeringan yaitu Kabupaten Kendal, Klaten, Temanggung dan Sragen.
Berangkat dari hal itu, alumni muda dan akademisi UNDIP, UNNES, dan UNS yang tergabung dalam sukarelawan Pena Mas Ganjar, menyalurkan air bersih untuk warga Desa Caruban, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Relawan menyalurkan dua tangki air bersih untuk 200 warga di RW 004 Desa Caruban untuk merespons kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau.
Penanggung jawab Pena Mas Ganjar, Hamzah Bastian menyebut penyaluran air bersih untuk warga sebagai upaya meneruskan kerja nyata dari Ganjar.
“Terinspirasi sekali dari Pak Ganjar, karena beliau orangnya sangat suka membantu warga yang kekurangan. Baik kekurangan air, kemudian anak-anak balita dan lansia,” ujar Hamzah.
“Pena Mas Ganjar akan tetap berlanjut, jadi akan kita tindaklanjuti bilamana kita mendapatkan kesempatan,” kata Hamzah.
Di Kabupaten Kendal misalnya. Dari menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga, Pena Mas Ganjar juga akan menindaklanjuti persoalan lain terkait sumber air bersih yang terdapat di wilayah-wilayah kekeringan.
“Kita akan membuat sumber-sumber air sehingga lebih bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian,” kata Hamzah.
Romadhon, Ketua RW 004 Desa Caruban yang warganya menerima bantuan air bersih dari Pena Mas Ganjar mengakui manfaat dari kegiatan ini.
“Kepemimpinan Pak Ganjar sangat bijaksana, adil dan membantu masyarakat untuk mengatasi masalah dengan bantuan-bantuan (seperti yang dikakukan Pena Mas Ganjar),” kata Romadhon.