Ahad 22 Oct 2023 13:24 WIB

Pupuk Indonesia Dinobatkan Sebagai Perusahaan Paling Atraktif Dukung NZE dari DEN

Penghargaan diharapkan dapat mendorong dan memacu meningkatkan pemanfaatan EBT.

Komitmen PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengembangkan industri hijau di tanah air membuahkan hasil, yaitu sebuah penghargaan sebagai Perusahaan Paling Atraktif dalam Mendukung Program Net Zero Emission 2060.
Foto: Pupuk Indonesia
Komitmen PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengembangkan industri hijau di tanah air membuahkan hasil, yaitu sebuah penghargaan sebagai Perusahaan Paling Atraktif dalam Mendukung Program Net Zero Emission 2060.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengembangkan industri hijau di tanah air membuahkan hasil, yaitu sebuah penghargaan sebagai Perusahaan Paling Atraktif dalam Mendukung Program Net Zero Emission 2060. Penghargaan ini diberikan oleh Dewan Energi nasional (DEN) yang bekerja sama dengan Majalah Listrik Indonesia.

Sejak awal 2023, Pupuk Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan baik BUMN maupun swasta internasional dalam pengembangan industri hijau di Indonesia. Hal ini juga menegaskan Pupuk Indonesia merupakan BUMN yang memiliki visi sebagai Perusahaan nasional berkelas dunia untuk nutrisi tanaman dan solusi pertanian yang juga mendukung ketahanan pangan serta menjadi pemain utama industri petrokimia nasional.

Baca Juga

Penghargaan diberikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DEN, Djoko Siswanto dan diterima langsung oleh Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto, di Gedung Bidakara, Jakarta, Jumat (20/10/2023).

“Terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan kepada Pupuk Indonesia, penghargaan ini menjadi momentum bagi Perusahaan untuk terus berkontribusi mengejar target net zero emission di tahun 2060,” demikian ungkap Bob Indiarto.

Adapun langkah yang diambil oleh Pupuk Indonesia untuk mendukung penurunan emisi nasional adalah melalui program dekarbonisasi. Dalam program ini Pupuk Indonesia akan mengembangkan blue ammonia dan green ammonia. Keduanya merupakan sumber energi bersih masa depan, sekaligus menjadi salah satu bentuk diversifikasi usaha Pupuk Indonesia yang mendukung hilirisasi industri petrokimia dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Selain itu, upaya hilirisasi industri petrokimia dan pemanfaatan emisi karbon  juga dilakukan melalui pengembangan pabrik soda ash. Soda ash ini akan menjadi substitusi impor untuk mendukung industri nasional, seperti keramik, kaca, dan sebagainya.

Upaya mewujudkan industri berkelanjutan juga dilakukan dengan penanaman pohon melalui program Community Forest, hingga pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan dalam mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca. Khusus program Community Forest, Pupuk Indonesia melalui anak usahanya, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) juga mendorong dekarbonisasi melalui perluasan Community Forest. Program ini bagian dari implementasi prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG) Perusahaan. Melalui program ini Perusahaan menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030.

Anggota Dewan Energi Nasional, Herman Darnel Ibrahim mengatakan pemberian penghargaan pada Anugerah DEN merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan baik BUMN maupun swasta yang mendukung program transisi energi, meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Penghargaan diharapkan dapat mendorong dan memacu dalam meningkatkan pemanfaatan dan inovasi energi terbarukan sehingga mendorong tercapainya energi terbarukan yang lebih tinggi baik di daerah dan nasional,” kata Herman dalam siaran persnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement