Ahad 22 Oct 2023 13:36 WIB

Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Kiai Sepuh di PCNU Surabaya

PCNU Surabaya menyatakan pertemua itu tak membahas isu politik.

Presiden Joko Widodo (tengah) berpidato ketika memimpin apel Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (22/10/2023).
Foto: ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Presiden Joko Widodo (tengah) berpidato ketika memimpin apel Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (22/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup dengan 20 kiai sepuh atau kiai khos di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Jawa Timur, Ahad (22/10/2023).

"Sejak awal kami nyatakan pertemuan ini tertutup, kalau ditanya apa yang jadi agenda, tidak ada. Kecuali silaturahim antara Presiden dan para kiai sepuh," kata Ketua PCNU Surabaya, Habib Umarsyah kepada wartawan.

Baca Juga

Terkait hal yang dibahas selama pertemuan, Umar tak mau menjelaskan. Dia kembali menegaskan kalau pertemuan berlangsung tertutup. Namun yang jelas, dalam pertemuan ia menekankan, tidak ada pembahasan politik.

"Tidak ada yang bisa dibahas, kecuali silaturahim, pembicaraan tertutup jadi saya tidak bisa memberikan statement apa pun, kecuali menyatakan itu adalah silaturahim," ucap dia.

"Saya nyatakan itu tertutup, tidak disinggung masalah politik," tambah Umar menegaskan.

Umar tidak menampik kalau dalam pertemuan itu kiai memberikan masukan dan pesan kepada Jokowi selagi masih memimpin Indonesia. Hanya saja, dia menegaskan tidak mau mengungkapkannya lebih jauh.

"Ya sebagai forum silaturahim isinya saling memberikan pesan. Bisa menyelesaikan rencana pembangunan yang sudah ditetapkan, harapannya itu," ujar dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement