Ahad 22 Oct 2023 14:27 WIB

Peringatan Hari Santri, Shalawat Nariyah Dibacakan di 5.950 Titik Wilayah Jabar

Pembacaan shalawat Nariyah diharapkan membawa keberkahan bagi warga Jabar.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Pelaksanaan apel Hari Santri Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Lapangan Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Ahad (22/10/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pelaksanaan apel Hari Santri Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Lapangan Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Ahad (22/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Memperingati Hari Santri Nasional 2023, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar pembacaan shalawat Nariyah. Kegiatan ini diikuti berbagai kalangan.

Pembacaan shalawat Nariyah dipusatkan di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Sabtu (21/10/2023). Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam mengatakan, pembacaan shalawat Nariyah ini dilakukan serentak di 5.950 titik wilayah Jabar. 

Baca Juga

“Pembacaan shalawat Nariyah ini juga diikuti oleh seluruh pejabat di lingkungan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, ulama, ormas, pimpinan pesantren, dan santri,” ujar Ajam, saat memberikan sambutan secara virtual, Sabtu malam.

Ajam mengatakan, pembacaan shalawat Nariyah ini diharapkan dapat membawa keberkahan bagi masyarakat, khusus di Jabar.

Ajam menjelaskan, pembacaan shalawat Nariyah itu merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Jabar, yang dipusatkan di Kota Tasikmalaya. Rangkaian peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Jabar telah dimulai sejak Jumat (20/10/2023), dengan pembukaan ekspo kemandirian pesantren di Kompleks Olahraga Dadaha, Kota Tasikmalaya. “Itu diikuti oleh 111 pondok pesantren,” kata dia.

Digelar juga sejumlah talk show yang menghadirkan beberapa narasumber dari praktisi, akademisi, dan tokoh masyarakat. Puncaknya, peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Provinsi Jabar ditandai dengan apel di Lapangan Wiradadaha, Kota Tasikmalaya pada Ahad (22/10/2023).

Ajam mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional ini diharapkan menjadi momentum untuk menguatkan persatuan. Dengan persatuan, kata dia, diharapkan masyarakat dapat menyongsong kehidupan yang lebih baik dan maslahat untuk semua.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement