Ahad 22 Oct 2023 17:19 WIB

AS Kerahkan Sistem Pertahanan Rudal Tambahan ke Timur Tengah

AS kirim THAAD dan sistem rudal pertahanan udara patriot ke Timur Tengah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Amerika Serikat akan mengirim sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan batalion sistem rudal pertahanan udara Patriot tambahan ke Timur Tengah.
Foto: AP/Axel Heimken/DPA
Amerika Serikat akan mengirim sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan batalion sistem rudal pertahanan udara Patriot tambahan ke Timur Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat akan mengirim sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan batalion sistem rudal pertahanan udara Patriot tambahan ke Timur Tengah. Langkah ini sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap pasukan Amerika di wilayah tersebut.

Amerika Serikat telah mengirim sejumlah besar kekuatan angkatan laut ke Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dua kapal induk, kapal pendukungnya, dan sekitar 2.000 marinir.  Washington semakin waspada terhadap aktivitas kelompok yang didukung Iran ketika ketegangan regional meningkat selama perang Israel-Hamas.

Baca Juga

“Menyusul diskusi terperinci dengan Presiden (Joe) Biden mengenai eskalasi yang dilakukan Iran dan pasukan proksinya di kawasan Timur Tengah baru-baru ini, hari ini saya mengarahkan serangkaian langkah tambahan untuk lebih memperkuat postur Departemen Pertahanan di kawasan tersebut,” ujar Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.

Austin mengatakan, dia menempatkan pasukan tambahan berdasarkan perintah persiapan penempatan, namun tidak menyebutkan berapa jumlahnya.  Pentagon telah menempatkan sekitar 2.000 tentara pada tingkat kesiapan yang lebih tinggi jika mereka perlu dikerahkan ke wilayah tersebut.

“Langkah-langkah ini akan meningkatkan upaya pencegahan regional, meningkatkan perlindungan pasukan AS di wilayah tersebut, dan membantu pertahanan Israel,” kata Austin.

Pengerahan tersebut dilakukan dua tahun setelah pemerintahan Biden menarik sistem pertahanan udara dari Timur Tengah, dengan alasan berkurangnya ketegangan dengan Iran. Patriot, yang dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS yang paling canggih, biasanya kekurangan pasokan, sehingga sekutu di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Sistem THAAD memiliki radar yang kuat.  Penyebaran sistem ini oleh AS ke Korea Selatan pada 2016 membuat Cina geram.

Terjadi peningkatan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak perang antara Israel dan Hamas di Gaza meletus.  Pekan lalu, sebuah kapal perang AS menembak jatuh lebih dari selusin drone dan empat rudal jelajah yang ditembakkan oleh Houthi yang didukung Iran dari Yaman.

Israel memulai pengepungan total terhadap Gaza setelah serangan lintas batas di Israel selatan pada 7 Oktober oleh Hamas. Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu (21/10/2023) mengatakan, serangan udara dan rudal Israel telah menewaskan sedikitnya 4.385 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak, dan lebih dari satu juta orang di wilayah kecil itu menjadi pengungsi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement