Ahad 22 Oct 2023 19:09 WIB

Negara-Negara yang Pernah Gunakan Bom Termobarik

AS pernah gunakan bom termobarik atau bom vakum dalam perang Vietnam dan Afganistan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggunakan bom termobarik atau  thermobaric bombs.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggunakan bom termobarik atau thermobaric bombs.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggunakan bom termobarik atau thermobaric bombs. Senjata ini sangat kontroversial dan sebelumnya tidak digunakan terhadap warga sipil.

Dikutip dari financial express, bom termobarik juga dikenal sebagai bom vakum atau aerosol atau bahan peledak bahan bakar-udara. Sejarah amunisi termobarik ini dimulai pada Perang Dunia II yang pertama kali digunakan oleh tentara Jerman. Perkembangan luas baru terjadi pada 1960-an ketika Amerika Serikat (AS) terjun dalam Perang Vietnam.

Baca Juga

AS juga menggunakan bom termobarik di Afghanistan, pertama pada 2001 dalam upaya untuk melenyapkan pasukan Al Qaidah yang bersembunyi di pegunungan Tora Bora. Kemudian Washington kembali menggunakan pada 2017 melawan pasukan ISIS.

Selain itu, AS pernah menguji bom seberat 9.800 kilogram yang dijuluki “Induk Segala Bom” pada 2003. Empat tahun kemudian, Rusia memperkenalkan alat serupa yang dikenal sebagai “Bapak Segala Bom” yang dapat menghasilkan ledakan yang setara dengan bom konvensional seberat 44 ton dan menjadikannya sebagai alat peledak non-nuklir terbesar di dunia.

Pada 1999, Rusia menggunakan senjata tersebut selama perang di Chechnya, sehingga mengundang kecaman dari Human Rights Watch. Selain itu, senjata Termobarik buatan Rusia dilaporkan digunakan dalam perang saudara Suriah oleh rezim Bashar al-Assad.

Kontroversi seputar senjata-senjata ini terus berlanjut, ketika duta besar Ukraina untuk AS Oksana Markarova menuduh Rusia menggunakan senjata Thermobaric dalam invasi ke Ukraina. Informasi yang tersedia untuk umum menguatkan klaim ini, karena Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) mengungkapkan bahwa Rusia menggunakan senjata termobarik di Ukraina.

Kementerian Pertahanan melaporkan, Rusia mengakui penggunaan sistem senjata TOS-1A, yang menggunakan roket termobarik, sehingga menimbulkan efek pembakar dan ledakan. Militer Rusia menyebut unit-unit ini sebagai penyembur api berat yang mampu meluncurkan roket hingga jarak 9 kilometer.

Sedangkan dalam perang di Gaza, tim Euro-Med Monitor di Gaza melaporkan penggunaan persenjataan Termobarik oleh Israel, khususnya bom vakum dalam serangannya. Senjata ini mengakibatkan kehancuran yang luas dan kemampuan untuk meratakan bangunan bertingkat

Tidak ada undang-undang internasional yang secara tegas melarang penggunaan bom termobarik. Namun penerapan senjata ini untuk menargetkan penduduk sipil di daerah padat penduduk, lembaga pendidikan, atau fasilitas medis dapat mengakibatkan tuduhan kejahatan perang berdasarkan Konvensi Den Haag tahun 1899 dan 1907.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement