REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini dinilai jadi kesempatan yang baik bagi investor yang ingin berinvestasi di pasar saham Indonesia.
Senior Portfolio Manager, Equity, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Caroline Rusli, CFA, menyampaikan, hal tersebut memanfaatkan kondisi selagi The Fed belum mengubah arah kebijakan suku bunganya. Ditambah lagi, pasar saham Indonesia menawarkan valuasi yang rendah dengan fundamental perekonomian domestik yang positif.
Perubahan sikap The Fed yang lebih akomodatif akan menjadi game changer bagi pasar, baik untuk kelas aset saham maupun obligasi. "Jelang akhir tahun percepatan belanja pemerintah dan distribusi anggaran Pemilu menjadi katalis yang dapat mendorong pasar saham Indonesia menguat lebih lanjut," kata Caroline.
Lalu, sktor apa yang dijagokan untuk memberikan cuan maksimal?
Secara sektoral, kata Caroline, MAMI memiliki pandangan yang positif terhadap beberapa tema.
Pertama, jasa telekomunikasi. Sektor defensif yang diuntungkan dari situasi persaingan yang kondusif, ruang pertumbuhan top line yang stabil dan penerima manfaat dana kampanye lewat meningkatnya belanja masyarakat akan pulsa.
Kedua, jasa keuangan. Pandangan yang lebih positif terutama pada perbankan besar yang tetap bisa mendapatkan dana dengan biaya bunga yang rendah sementara biaya kredit terus membaik.
Ketiga, energi hijau. Menangkap pertumbuhan struktural di bidang energi terbarukan. Transisi menuju era dekarbonisasi menguntungkan bagi Indonesia yang kaya akan komoditas yang digunakan dalam teknologi energi baru terbarukan.