Senin 23 Oct 2023 04:08 WIB

Perusahaan Ini Siap Kucurkan 10 Juta Dolar untuk Gaza

Konvoi kemanusiaan yang berisi 20 truk mulai memasuki Jalur Gaza.

Rep: Mabruroh/ Red: Natalia Endah Hapsari
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza melintasi gerbang perbatasan Rafah, di Rafah, Mesir, Sabtu (21/10/2023).
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza melintasi gerbang perbatasan Rafah, di Rafah, Mesir, Sabtu (21/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Raksasa e-commerce Turki Trendyol menjanjikan bantuan kemanusiaan sebesar 10 juta dolar untuk Gaza, beberapa hari setelah raja drone negara itu mengatakan akan menyumbangkan jumlah yang sama.

“Kami sangat sedih dengan tragedi yang terjadi di Gaza, dan kami berharap gencatan senjata yang langgeng dan resolusi damai di wilayah tersebut akan segera tercapai,” kata Trendyol dalam sebuah pernyataan dilansir dari Daily Sabah, Ahad (22/10/2023).

Baca Juga

Menurut pernyataan itu, Trendyol menjanjikan bantuan kemanusiaan 10 juta dolar untuk penduduk sipil di Gaza. Trendyol juga berkoordinasi dengan otoritas publik yang relevan, untuk memastikan pengiriman bantuan langsung kepada warga sipil yang tengah berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sulit. "Selain itu, kami akan meluncurkan program bantuan kemanusiaan tambahan minggu depan di platform kami, untuk menghasilkan dukungan tambahan untuk Gaza," tambah pernyataan itu.

Kamis lalu, kepala petugas teknologi (CTO) dan ketua dewan pengembang drone perintis Turki Baykar, Selcuk Bayraktar mengumumkan bahwa perusahaan akan menyumbangkan 10 juta dolar untuk bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Gaza.

Israel telah memberlakukan "pengepungan total" di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas memulai serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel.

Pengeboman dan blokade massal Israel sejak itu telah memotong jalur pantai Mediterania yang padat penduduk dari makanan, bahan bakar, obat-obatan, air, dan persediaan penting lainnya, yang mengarah pada kekhawatiran akan bencana kemanusiaan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan udara dan rudal Israel telah menewaskan sedikitnya 4.385 orang Palestina, termasuk ratusan anak-anak, dengan lebih dari satu juta dari 2,3 juta orang mengungsi di wilayah kecil itu.

Sebelumnya pada hari Sabtu, konvoi kemanusiaan yang berisi 20 truk mulai memasuki Jalur Gaza dari sisi Mesir dari penyeberangan perbatasan Rafah, yang pertama sejak konflik bersenjata pecah. Rafah adalah rute utama masuk dan keluar dari Jalur Gaza yang tidak dikendalikan Israel.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement