Senin 23 Oct 2023 17:02 WIB

Mau Liburan? Ikuti Kiat Praktis Mengemas Pakaian

Setiap pakaian yang dikemas untuk berjalan-jalan sebaiknya serbaguna dan ringan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Tidak perlu terlalu banyak membawa pakaian saat berlibur. Setiap pakaian yang dikemas untuk perjalanan sebaiknya serbaguna, ringan, dan fungsional.  (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Tidak perlu terlalu banyak membawa pakaian saat berlibur. Setiap pakaian yang dikemas untuk perjalanan sebaiknya serbaguna, ringan, dan fungsional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda merasa membawa terlalu banyak pakaian saat bepergian? Sebenarnya, itu bukan hal yang terlalu krusial. Penata gaya Kim Appelt yang 12 tahun berpengalaman menjadi penata gaya menyarankan membawa pakaian secukupnya saja.

Dikutip dari laman Insider, Senin (23/10/2023), Appelt mengatakan setiap pakaian yang dikemas untuk perjalanan sebaiknya serbaguna, ringan, dan fungsional. Ada baiknya setiap koleksi busana dapat dikenakan setidaknya dalam tiga cara.

Baca Juga

Penulis buku Style for Everyone tersebut mencontohkan, pelancong bisa membawa outer dengan warna netral yang dapat ditata dengan berbagai cara. "Anda bisa mengenakannya bersama gaun. Anda bisa memakainya dengan celana sporty. Anda bisa mengenakannya dengan jeans," ujar Appelt.

Berbicara tentang celana, Appelt menganjurkan untuk membawa dua buah saja untuk perjalanan sepekan. Saat cuaca hangat, bawa satu celana jeans dan satu celana linen warna terang. Untuk perjalanan yang lebih sejuk, pilihannya bisa membawa celana linen dengan celana panjang hitam.

Membawa busana dengan warna-warna netral disebut Appelt akan memudahkan untuk melakukan padu-padan. Namun, bukan berarti tidak bisa menambahkan semburat warna mencolok, asalkan tetap harmonis dengan pilihan warna lainnya.

Penata gaya itu mencontohkan, kemeja putih bisa dipadukan dengan rok bermotif bunga berwarna merah muda, dan sepatu hitam. Kemeja hitam dan rok berwarna-warni juga bukan pilihan buruk. Atau, atasan dan bawahan warna netral tapi dengan syal warna menyala. 

Appelt juga menjelaskan bahwa mungkin ada situasi di mana seseorang harus mengemas pakaian tertentu yang kurang serbaguna. Misalnya, jika akan bepergian untuk menghadiri acara formal seperti upacara pernikahan. Tentunya, apabila membawa gaun pesta, akan kurang cocok jika dipakai berulang dalam gaya berbeda.

Dalam kasus ini, dia mengatakan tidak apa-apa untuk "melanggar aturan". Namun, tidak tertutup kemungkinan pelancong masih bisa berpikir kreatif tentang pemilihan busana. Misalnya, gaun jelas tidak bisa disulap jadi tiga pemakaian di hari berbeda, tapi bisa saja apabila memilih busana lainnya. "Idealnya, blazer dapat dipadukan dengan koleksi yang lain, begitu juga celana atau rok pensil," tutur Appelt.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement