Senin 23 Oct 2023 07:15 WIB

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Hujan Ringan pada Senin

Potensi hujan ringan makin besar menjelang masuk musim hujan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Friska Yolandha
Pengendara menggunakan ponco saat hujan di kawasan Ngabean, Yogyakarta, Rabu (28/12/2022). Potensi hujan terjadi dalam beberapa hari terakhir di DIY.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengendara menggunakan ponco saat hujan di kawasan Ngabean, Yogyakarta, Rabu (28/12/2022). Potensi hujan terjadi dalam beberapa hari terakhir di DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Potensi hujan terjadi dalam beberapa hari terakhir di DIY. Meski tidak di seluruh wilayah di DIY, potensi hujan ringan terjadi seiring akan masuknya musim penghujan yang diperkirakan pada November 2023 dasarian I.

Pada 23 Oktober 2023 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA kembali mengatakan bahwa ada potensi hujan ringan di sebagian wilayah DIY yakni di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo. Potensi hujan tersebut diperkirakan akan terjadi siang hingga sore hari.

Baca Juga

"Siang sampai sore hari ada potensi hujan ringan di Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara," kata BMKG Stamet YIA, Senin (23/10/2023).

Sementara itu, pada pagi hari maupun malam hari dikatakan bahwa kondisi cuaca di DIY berawan. BMKG Stamet YIA juga menyebut bahwa suhu udara hari ini diperkirakan berkisar antara 21-33 derajat celcius.

"Untuk kelembaban udara pada kisaran 50-95 persen," ungkap BMKG Stamet YIA/

Terkait dengan arah angin, bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan maksimum 25 kilometer per jam. Untuk itu, perkiraan tinggi gelombang laut di perairan selatan DIY berkisar antara 1,25 meter hingga 2,5 meter.

"Tinggi gelombang laut di perairan selatan Yogyakarta masuk kategori sedang," jelas BMKG Stamet YIA.

Seperti diketahui, BMKG DIY juga sudah menyebut bahwa awal musim hujan di DIY mundur dari kondisi normalnya. DIY diperkirakan memasuki awal musim hujan pada awal November 2023, yang mana mundur dua sampai tiga dasarian.

"Masuknya awal musim penghujan ini mundur dua sampai tiga dasarian, jadi mundur hingga 20 hari sampai satu bulan dari pada normalnya," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas.

Meski begitu, tidak semua daerah di DIY yang mulai memasuki musim hujan pada awal November. Reni menyebut, pada November dasarian I awal musim hujan meliputi Kabupaten Kulon Progo bagian utara.

Sedangkan, pada November dasarian II diperkirakan Kabupaten Sleman bagian utara, Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan selatan akan mulai memasuki musim hujan. Pada november dasarian III, awal musim hujan meliputi Kabupaten Kulon Progo bagian tengah dan selatan, sebagian Kabupaten Bantul bagian barat, Kabupaten Bantul bagian tengah dan selatan, serta Kabupaten Gunungkidul bagian utara.

Selain itu, beberapa daerah lainnya di DIY baru mulai memasuki awal musim hujan pada Desember dasarian 1. Yakni meliputi meliputi Kabupaten Sleman bagian selatan, Kabupaten Bantul bagian utara, sebagian Kabupaten Gunungkidul bagian barat.

"Dari delapan zona musim (ZOM) di DIY, tujuh ZOM (87,5 persen) diperkirakan akan mulai memasuki musim hujan pada bulan November 2023, dan satu ZOM (12,5 persen) pada bulan Desember 2023," ucap Reni.

Untuk puncak musim hujan di DIY sendiri diperkirakan akan terjadi pada Februari 2024 mendatang. Terkait dengan akhir musim hujan, BMKG DIY memprediksikan terjadi pada April dasarian III.

"Akhir musim hujan April dasarian III kita prediksikan, dan ada sebagian kecil yang Mei dasarian I di Kulon Progo. Tapi umumnya secara keseluruhan DIY April dasarian III ini musim hujannya sudah habis, jadi kemungkinan besar masuknya awal musim kemarau nanti antara Mei Dasarian 1, Mei dasarian II, atau Mei dasarian III," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement