REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, mengunggah foto kegiatan konsolidasi relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Surabaya, Jawa Timur. Dalam keterangannya, ia menyinggung bahwa 2023 akan menjadi tahun yang menyerempet bahaya.
"Kalau kata Bung Karno, tahun 2023 ini ‘Vivere Pericoloso’ artinya tahun yang menyerempet bahaya. Tahun di mana bangsa kita diuji persaudaraan dan rasa kebangsaannya," ujar Puan lewat keterangannya yang diunggah di akun Instagramnya yang sudah terkonfirmasi, Ahad (22/10/2023).
Dalam keterangannya itu, ia juga menyinggung teman, saudara, dan keluarga yang sebelumnya bersama mereka. Kemudian ia bertanya, mengapa teman, saudara, dan keluarga itu sudah tak lagi bersamanya.
Unggahannya itu hadir beberapa jam sebelum Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. Padahal, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu masih merupakan kader PDIP.
"Teman jadi lawan dan lawan tambah banyak. Teman, saudara dan keluarga yang selama ini bersama kita, kok bisa nggak bersama kita lagi?" ujar Puan.
"Di acara konsolidasi relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD se-Jawa Timur kemarin di Surabaya, saya meminta semua bergerak dengan pikiran jernih dan penuh keyakinan bahwa apa yang kita perjuangkan semua ini untuk Indonesia," kata Ketua DPR itu melanjutkan.
Gibran sendiri masih enggan mengungkap status keanggotaannya di PDIP. Hal tersebut disampaikannya seusai Partai Golkar mengusung dirinya menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo.
"Nanti sajalah ya," kata Gibran ketika ditanya bagaimana statusnya sebagai kader PDIP di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2023).
Kendati begitu, putra sulung Presiden Jokowi itu mengakui dirinya sudah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. "Sudah, sudah komunikasi (dengan Puan)," ujarnya.