REPUBLIKA.CO.ID, DEIR AL BALAH -- Seorang bayi prematur menggeliat di dalam inkubator kaca di bangsal neonatal Rumah Sakit al-Aqsa di Jalur Gaza tengah. Dia menangis saat saluran infus terhubung ke tubuh mungilnya.
Sebuah ventilator membantunya bernapas saat kateter memberikan obat dan monitor menunjukkan tanda-tanda vitalnya yang rapuh. Hidup bayi prematur itu bergantung pada aliran listrik yang konstan. Aliran listrik terancam habis dalam waktu dekat kecuali rumah sakit bisa mendapatkan lebih banyak bahan bakar untuk generatornya.
Direktur rumah sakit, Iyad Abu Zahar khawatir jika listrik berhenti menyala, bayi-bayi di bangsal neonatal itu yang tidak dapat bernapas sendiri, dan mereka akan binasa. “Tanggung jawab kami sangat besar,” kata Abu Zahar.
Abu Zahar khawatir berapa lama fasilitasnya bisa bertahan. “Jika generator mati, yang kami perkirakan dalam beberapa jam mendatang karena banyaknya permintaan dari berbagai departemen di rumah sakit, inkubator di unit perawatan intensif akan berada dalam situasi yang sangat kritis,” kata Abu Zahar.