Senin 23 Oct 2023 13:14 WIB

Jangan Berlebihan Makan Daging Merah, Ini Dampaknya Terhadap Kesehatan

Terlalu banyak mengonsumsi daging merah bisa tingkatkan risiko diabetes tipe dua.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Steak daging. Mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua.
Foto: Setyanavidita Livikacansera/Republika
Steak daging. Mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus diabetes tipe dua meningkat pesat di seluruh dunia menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, kanker, dan demensia. Dalam studi terbaru, para pakar menemukan kaitan antara risiko diabetes dan konsumsi daging merah.

Diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition pada 19 Oktober 2023, penelitian itu menganalisis sejumlah besar kasus diabetes tipe dua di antara partisipan selama periode tertentu. Tim peneliti meninjau hubungan antara konsumsi daging merah dan risiko diabetes.

Baca Juga

Para penggagas penelitian adalah tim dari Harvard TH Chan School of Public Health. Ditemukan bahwa individu yang rutin mengonsumsi dua porsi daging merah dalam sepekan amat mungkin menghadapi peningkatan risiko terkena diabetes tipe dua.  

Risiko itu semakin meningkat seiring dengan tingginya jumlah konsumsi daging merah. Studi juga mengungkap bahwa mengganti daging merah dengan sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan, polong-polongan, atau produk susu dalam jumlah sedikit, berpotensi mengurangi risiko diabetes tipe dua.

"Temuan kami sangat mendukung pedoman diet yang merekomendasikan pembatasan konsumsi daging merah dan ini berlaku untuk daging merah yang diproses dan tidak diolah," kata penulis studi Xiao Gu, yang juga seorang peneliti pascadoktoral di Departemen Nutrisi Harvard TH Chan School of Public Health.

Dikutip dari laman The Week, Senin (23/10/2023), studi tersebut menganalisis data kesehatan dari 216.695 peserta yang dihimpun dari Nurses' Health Study (NHS), NHS II, dan Health Professionals Follow-up Study (HPFS). Pola makan peserta dinilai melalui kuesioner frekuensi makanan setiap dua hingga empat tahun hingga rentang waktu 36 tahun.  

Selama periode itu, ada lebih dari 22.000 peserta yang mengidap diabetes tipe dua. Tim peneliti menemukan hubungan kuat antara konsumsi daging merah, termasuk daging merah olahan dan tidak diolah, dan peningkatan risiko diabetes tipe dua.  

Peserta yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah tertinggi menghadapi risiko 62 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe dua dibandingkan peserta yang mengonsumsi paling sedikit daging merah. Selain itu, setiap tambahan porsi harian daging merah olahan dikaitkan dengan risiko 46 persen lebih besar.

Sementara, setiap tambahan porsi harian daging merah yang tidak diolah dikaitkan dengan risiko 24 persen lebih tinggi. Lebih lanjut, para peneliti memperkirakan dampak potensial dari mengganti satu porsi daging merah setiap hari dengan sumber protein lain.  

Hasilnya menunjukkan bahwa mengganti daging merah dengan kacang-kacangan dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe dua sebesar 30 persen. Sedangkan, menggantinya dengan produk susu dikaitkan dengan penurunan risiko sebesar 22 persen.

Penulis senior studi, Walter Willett, menekankan pentingnya menjaga konsumsi daging merah agar tak berlebihan. "Batasan sekitar satu porsi daging merah per minggu akan masuk akal bagi orang yang ingin mengoptimalkan kesehatan," ujar Willett yang juga seorang profesor di bidang epidemiologi dan nutrisi.

Selain bermanfaat bagi kesehatan, mengganti daging merah dengan sumber protein nabati laim juga berpotensi berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Efek lain termasuk menangkal perubahan iklim dan memberikan manfaat lingkungan lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement