Senin 23 Oct 2023 13:16 WIB

Masyarakat Jangan Panik, BMKG Gelar Simulasi Gempa M 9,0 dan Tsunami di Selatan Jawa

Simulasi merupakan bagian dari kegiatan Indian Ocean Waves Exercise 2023 IOWave23.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
BMKG akan menggelar simulasi peringatan dini gempa dan tsunami Selatan Jawa dengan kekuatan Magnitudo 9,0 Selatan Jawa pada Rabu (25/10/2023) esok. (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
BMKG akan menggelar simulasi peringatan dini gempa dan tsunami Selatan Jawa dengan kekuatan Magnitudo 9,0 Selatan Jawa pada Rabu (25/10/2023) esok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menggelar simulasi peringatan dini gempa dan tsunami selatan Jawa dengan kekuatan magnitudo 9,0 selatan Jawa pada Rabu (25/10/2023) esok. Skenario simulasi gempa dan tsunami selatan Jawa ini, yakni dengan mengirimkan informasi peringatan dini tsunami kepada masyarakat dan BPBD serta stakeholder terkait.

Simulasi ini merupakan bagian dari kegiatan Indian Ocean Waves Exercise 2023 (IOWave23) sebagai latihan dari mitigasi dan evakuasi dalam merespon peringatan dini tsunami. 

“Kegiatan ini dilakukan serentak oleh daerah-daerah yang dalam skenario terdampak oleh tsunami. Jadi, dari BMKG pusat akan mengirimkan skenario peringatan dini dan daerah yang terdampak akan melakukan tindakan simulasi respons serta pelatihan evakuasi mandiri berdasarkan peringatan dini tersebut,” kata BMKG dalam keterangannya, Senin (23/10/2023).  

BMKG menyebutkan, tujuan latihan adalah menguji rantai komunikasi dan koordinasi end to end peringatan dini tsunami dari hulu ke hilir, menguji SOP peringatan dini tsunami serta respons BPBD dan stakeholder dalam menerima informasi peringatan dini tsunami.

Alur pelaksanaan simulasi, BMKG pusat akan mengirimkan peringatan dini tsunami pertama (PDT 1) sampai dengan pengakhiran (PDT 4) melalui moda diseminasi SMS, e-mail, dan warning receiver system (WRS) di wilayah latihan kepada BMKG Daerah, BPBD, stakeholder terkait dan diteruskan kepada masyarakat untuk melakukan respons terhadap arahan BPBD dalam pengambilan keputusan evakuasi.

Terdapat skenario berupa gempa dengan kekuatan M 9,0 dengan kedalaman 10 kilometer yang mengakibatkan tsunami di lepas pantai Pulau Jawa. Dalam skenario tersebut, gelombang tsunami menerjang hingga ke pesisir barat barat Sumatra Barat dan Pesisir Nusa Tenggara Timur.  

Kemudian, kegiatan IOWave23 nanti akan menjadi sarana meningkatkan kesadaran bencana dan kewaspadaan terhadap gempabumi dan tsunami melalui kegiatan yang disebut Table Top Exercise (TTX) dan Tsunami Drill. 

Berdasarkan keterangan BMKG, simulasi akan dilaksanakan  di 11 provinsi (Sumbar, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTT, NTB,) melalui Drill lapangan di 19 lokasi dan TTX (Table Top Exerise) di 27 lokasi.

“TTX merupakan salah satu metode dalam pelatihan yang bertujuan untuk melakukan respons pendalaman dan klarifikasi terhadap produk perencanaan sebuah bencana,” kata BMKG. 

Sementara, Tsunami Drill adalah sebuah simulasi tsunami yang dilaksanakan langsung di lapangan oleh berbagai komponen masyarakat dan stakeholder untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi dan tsunami. 

Latihan sistem peringatan dini tsunami ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan diikuti oleh seluruh negara di pesisir Samudra Hindia. Kali ini sebanyak 28 negara melaksanakan simulai IOWave kali ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement