REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM – Perdana Menteri Belanda Mark Rutte diagendakan melakukan kunjungan ke Israel dan Palestina pada Senin (22/10/2023). Dia bakal melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dalam keterangannya yang dirilis pada Ahad (22/10/2023), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Belanda mengungkapkan, lawatan Rutte ke Israel dilakukan menyusul adanya informasi terkonfirmasi bahwa terdapat seorang wanita asal Belanda berusia 33 tahun yang tewas menyusul pecahnya pertempuran terbaru antara Hamas dan Israel. Wanita itu terbunuh ketika sedang melakukan perjalanan ke Jalur Gaza untuk mengunjungi keluarganya.
Kemenlu Belanda mengatakan, dalam pertemuannya dengan Benjamin Netanyahu nanti, Rutte akan meminta klarifikasi tentang kematian wanita Belanda tersebut. Menurut Kemenlu Belanda, dalam lawatannya, Rutte juga bakal menyerukan jeda kemanusiaan agar bantuan dapat menjangkau warga Palestina di Jalur Gaza.
“Israel mempunyai hak untuk membela diri dan harus menghilangkan ancaman Hamas dan melakukan segalanya untuk membebaskan sandera. (Namun) pertahanan diri terkait erat dengan proporsionalitas dan harus sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional dan aturan perang,” kata Rutte.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga telah mengumumkan akan melakukan lawatan ke Tel Aviv untuk melakukan pertemuan dengan Benjamin Netanyahu. Istana Kepresidenan Prancis menyebut, kunjungan Macron bakal dilaksanakan pada Selasa (24/10/2023).
Setelah diblokade total selama dua pekan sejak 7 Oktober 2023, saat ini bantuan kemanusiaan mulai dialirkan ke Jalur Gaza. Konvoi bantuan pertama yang terdiri dari 20 truk memasuki Gaza pada Sabtu (21/10/2023) lalu. Rombongan truk tersebut membawa bantuan makanan, air, dan medis.
Pada Ahad lalu, konvoi bantuan kemanusiaan kedua yang terdiri dari 17 truk juga telah memasuki Gaza. Menurut PBB, agresi Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Palestina di Gaza terlantar dan mengungsi.
Hingga berita ini ditulis, serangan Israel ke Jalur Gaza telah membunuh setidaknya 4.651 orang, termasuk di dalamnya 1.756 anak-anak. Menurut PBB, agresi Israel juga telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza terlantar dan mengungsi. Sementara itu, serangan Hamas ke Israel setidaknya telah menewaskan 1.400 orang.