REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dia sadar akan "risiko" dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, kendati demikian ia akan terus menyuarakan penderitaan orang-orang Palestina di panggung internasional. Anwar, yang mengakhiri kunjungannya ke Arab Saudi pada Sabtu pekan lalu, mengatakan dia tidak punya pilihan karena masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan
“Kami tidak ingin sendirian. Saya percaya semua negara perlu bersatu untuk mencari solusi bagi rakyat Palestina,” tegasnya dilansir dari Middle East Monitor, Senin (23/10/2023).
Saat ditanya, apakah Malaysia akan mengajukan pengaduan terhadap Israel di Mahkamah Internasional atas tindakannya terhadap rakyat Palestina.
Anwar justru berpendapat, mendesak agar negara-negara harus bersatu untuk menghentikan tindakan sewenang-wenang Israel di atas tanah Palestina.
“Tel Aviv perlu ditekan untuk menghentikan tindakannya saat ini terhadap Gaza. Jika dibiarkan, kejatuhannya akan berdampak parah pada keamanan regional. Kita perlu melibatkan negara lain,” lanjutnya.
Dilansir dari Bernama, ribuan warga Malaysia dari berbagai ras, latar belakang dan agama memadati Lapangan Merdeka hari ini, sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.
Pertemuan damai Freedom for Palestine, yang diselenggarakan oleh Viva Palestina Malaysia (VPM) dan MyCARE, juga dihadiri oleh warga negara dari negara lain, termasuk warga Suriah, Tunisia, Mesir, Spanyol, Libya, dan Pakistan, yang semuanya mulai berdatangan sejak pukul 10 pagi.
Para peserta yang sebagian mengenakan mafela bermotif Palestina, membawa plakat dan mengibarkan bendera Palestina, sementara teriakan Palestina dan 'Israel, malu padamu' memenuhi udara.
Mereka yang terlihat pada pertemuan tersebut termasuk Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil, Wakil Presiden PKR Nurul Izzah Anwar, Ketua VPM Datuk Dr Musa Mohd Nordin, Ketua Gabungan Bertindak Malaysia Stanley Yong dan penasihat MyCARE Dr Hafidzi Md Noor.
Nurul Izzah mengatakan dalam konferensi pers bahwa pertemuan hari ini penting dalam membawa suara masyarakat Malaysia tentang hak-hak kemanusiaan warga Palestina menjadi perhatian dunia.
“Kita harus menolak Israel, kita harus menghentikan pendanaan Israel karena mereka tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan Amerika Serikat, dan kita harus membela Palestina,” ujarnya.
Sumber:
https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=2237349