REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Campur aduk emosi yang dirasakan Dean Huijsen. Antara gembira, terharu, bangga, menjadi satu. Benang merahnya tentang sebuah energi positif. Mengapa demikian? Remaja 18 tahun ini baru saja menjalani debut di tim senior Juventus.
Bukan kaleng-kaleng, debut Huijsen bersama Juve terjadi di markas AC Milan. Semakin lengkap ketika kubu tamu meraih kemenangan. Bianconeri unggul 1-0 atas I Rossoneri di Stadion San Siro, Milan, Senin (23/10/2023) dini hari WIB.
Momen debut Huijsen mendapat sorotan tersendiri. Sang wonderkid turun pada menit ke-78, menggantikan Federico Gatti. Di sisa waktu, ia memperlihatkan ketenangan dan ketangkasan menjaga area dari serangan lawan.
"Ini malam yang saya impikan sewaktu kecil. Salah satu yang akan dikenang seumur hidup," demikian petikan tulisan pria Belanda ini, di Instagram-nya.
Ia sulit menjelaskan emosi yang dirasakannya. Semua menjadi satu. Ia mengenakan kostum kebesaran tim yang masuk kategori raksasa Italia dan Eropa.
Huijsen merupakan penggawa Juventus Next Gen. Tim cadangan dari skuad utama Juve. Ia juga berada di skuad yunior Juventus pada 2021-2023 lalu.
Bianconeri mengambil penggawa tim nasional Belanda U-18 ini dari Malaga. Performa Huijsen terus berkembang. Hingga akhirnya, ia merasakan sensasi pertama kali membela klub asuhan Massimiliano Allegri di partai resmi.
"Terima kasih kepada Juventus, kepada semua orang yang mengizinkan saya datang ke sini dan kepada keluarga saya atas dukungannya setiap hari. Ini baru permulaan," kata Huijsen.
Max Allegri turut bereaksi. Ia ikut senang terkait situasi calon bintang timnya itu. Ia sudah mengikuti sepak terjang sang wonderkid sejak lama.
"Dia lahir pada 2005, tetapi tidak pernah mempersulit keadaan, tidak pernah menimbulkan masalah bagi rekan satu timnya dan kemampuannya dalam membaca permainan sangat luar biasa," kata Allegri melontarkan pujian.