Senin 23 Oct 2023 16:29 WIB

UNRWA Sebut Stok Bahan Bakarnya di Gaza akan Habis dalam 3 Hari

Israel belum mengizinkan pasokan bahan bakar memasuki Gaza

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza melintasi gerbang perbatasan Rafah, di Rafah, Mesir, Sabtu (21/10/2023).
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza melintasi gerbang perbatasan Rafah, di Rafah, Mesir, Sabtu (21/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan, stok bahan bakar yang dimiliki lembaganya di Jalur Gaza hanya tersisa untuk tiga hari. Jika Israel belum mengizinkan pasokan bahan bakar memasuki Gaza, situasi kemanusiaan yang sudah parah di wilayah tersebut akan semakin memburuk.

“Dalam tiga hari, UNRWA akan kehabisan bahan bakar, yang sangat penting bagi respons kemanusiaan kami di Jalur Gaza,” kata Lazzarini dalam sebuah pernyataan, dikutip laman kantor berita Palestina, Senin (23/10/2023).

Baca Juga

“Tanpa bahan bakar, tidak akan ada air, tidak akan ada rumah sakit dan toko roti yang berfungsi. Tanpa bahan bakar, bantuan tidak akan menjangkau banyak warga sipil yang sangat membutuhkan. Tanpa bahan bakar, tidak akan ada bantuan kemanusiaan. Tidak ada bahan bakar yang akan semakin mencekik anak-anak, perempuan dan masyarakat Gaza,” tambah Lazzarini.

Dia mengingatkan, UNRWA adalah aktor kemanusiaan di Jalur Gaza. Lazzarini menekankan, tanpa bahan bakar, UNRWA bakal mengecewakan masyarakat Gaza yang kebutuhannya terus meningkat setiap saat.

“Saya menyerukan kepada semua pihak dan pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap mereka untuk segera mengizinkan pasokan bahan bakar masuk ke Jalur Gaza dan memastikan bahwa bahan bakar digunakan secara ketat untuk mencegah gagalnya respons kemanusiaan. UNRWA saat ini menampung lebih dari setengah juta orang dari hampir 1 juta pengungsi di Jalur Gaza,” kata Lazzarini.

Lazzarini menyambut mulai masuknya konvoi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Namun dia berpendapat, jumlah konvoi masih jauh dari cukup. “Agar bermakna, Gaza membutuhkan jalur pasokan kemanusiaan yang tidak terputus dan ditingkatkan,” ujarnya.

Setelah diblokade total selama dua pekan sejak 7 Oktober 2023, saat ini bantuan kemanusiaan mulai dialirkan ke Jalur Gaza. Konvoi bantuan pertama yang terdiri dari 20 truk memasuki Gaza pada Sabtu (21/10/2023) lalu melalui jalur penyeberangan Rafah. Rombongan truk tersebut membawa bantuan makanan, air, dan medis.

Pada Ahad, konvoi bantuan kemanusiaan kedua yang terdiri dari 14 truk juga telah memasuki Gaza. Menurut PBB, agresi Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Palestina di Gaza terlantar dan mengungsi.

Hingga berita ini ditulis, serangan Israel ke Jalur Gaza telah membunuh setidaknya 4.651 orang, termasuk di dalamnya 1.756 anak-anak. Menurut PBB, agresi Israel juga telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza terlantar dan mengungsi. Sementara itu, serangan Hamas ke Israel setidaknya telah menewaskan 1.400 orang

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement