REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor menggerakkan sebanyak 64 ribu santri agar menumbuhkan jiwa kewirausahaan Islam dalam rangka mengembangkan potensi ekonomi berbasis syariah di daerah itu.
“InsyaAllah dengan lebih dari 64 ribu santri dan 286 pondok pesantren, sumber daya manusia ini mampu menumbuhkan ekonomi syariah di Kalimantan Selatan,” kata Sahbirin.
Sahbirin menuturkan sebagai bentuk komitmen, Pemprov Kalsel dan DPW Ikatan Pesantren Kalsel berkolaborasi menggelar Banua Ekonomi Syariah Expo 2023 di Banjarbaru.
“Kegiatan ini untuk menghimpun ekosistem usaha berbasis syariah dalam satu area agar lebih terkoordinir untuk difasilitasi,” ucapnya.
Dia mengungkapkan pemerintah daerah berkeinginan memberdayakan pesantren dalam bidang ekonomi. Hal itu untuk memberikan kesejahteraan bagi para santri, kemandirian pesantren, dan tentunya akan berdampak positif terhadap masyarakat pada umumnya.
Sahbirin menjelaskan Pemprov Kalsel berpotensi menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah karena didukung dengan jumlah penduduk mayoritas Islam mencapai 97,03 persen.
Dia menekankan gelaran Banua Ekonomi Syariah Expo 2023 harus mampu dimaksimalkan sebagai ruang bagi unit usaha pesantren dan pelaku usaha berbasis syariah untuk meningkatkan daya saing agar lebih dikenal masyarakat luas.
Menurut Sahbirin, kegiatan itu tidak hanya ditujukan untuk kalangan santri. Namun, juga untuk masyarakat secara umum agar bersama-sama memanfaatkan Banua Ekonomi Syariah Expo 2023 sebagai sarana meningkatkan literasi ekonomi syariah dan kewirausahaan.
“Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif kepada seluruh masyarakat di Kalimantan Selatan,” ujarnya.