Selasa 24 Oct 2023 06:56 WIB

Guyon Muhaimin Selepet Anies: Mumpung Belum Presiden

Anies dan Muhaimin mengunggah cerita tentang tiga fungsi sarung.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Friska Yolandha
Panglima santri Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kanan) berdialog dengan santri saat menjadi inspektur upacara meperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Lapangan Butuh, Tegalrejo, Magelang, Jateng, Minggu (22/10/2023). Di hadapan ribuan santri, Cak Imin menyampaikan agar semua santri siap menjadi pemimpin mulai tingkat kepala desa hingga presiden.
Foto: ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Panglima santri Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kanan) berdialog dengan santri saat menjadi inspektur upacara meperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Lapangan Butuh, Tegalrejo, Magelang, Jateng, Minggu (22/10/2023). Di hadapan ribuan santri, Cak Imin menyampaikan agar semua santri siap menjadi pemimpin mulai tingkat kepala desa hingga presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden (cawapres), Abdul Muhaimin Iskandar berguyon soal selepetannya dengan menggunakan sarung kepada Anies Rasyid Baswedan. Guyonnya, hal tersebut dilakukan mumpung Anies belum menjadi presiden.

"Mumpung belum jadi presiden," ujar Muhaimin yang tertawa, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (23/10/2023).

Baca Juga

Jika Anies sudah menjadi presiden, selepet tersebut tak lagi bisa dilakukan, karena Anies akan dianggap sebagai simbol negara. Ia pun menjelaskan, selepetan tersebut harus dilakukan dengan kencang.

"Emang jepretan harus kenceng, kalau nggak kenceng bukan jepretan. Ya mumpung belum jadi presiden," ujar Muhaimin.

Sebelumnya, Anies mengunggah video bersama Muhaimin terkait tiga fungsi sarung. Pertama, sarung berfungsi untuk pengganti celana panjang saat sholat atau berkegiatan sehari-hari.

"Bisanya kepiawaian seorang santri dilihat dari kemampuannya bersarung. Semakin bagus, rapi, dan semakin kuat. Harus kuat agar tidak mudah melorot," ujar Muhaimin.

Kedua, sarung juga berfungsi sebagai pengganti selimut. Sebab banyak santri yang menggunakannya agar tidak kedinginan dan dikerubungi nyamuk saat tidur di lantai.

Terakhir, Muhaimin bercanda bahwa sarung juga berfungsi sebagai selepetan. Tanpa menjelaskan lebih detail, Muhaimin mengambil sarung yang sudah tergulung seperti cambuk dan langsung menyelepet kaki Anies.

"Lumayan pedes ini," ujar Anies yang ditertawai oleh Muhaimin.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement